
ARASYNEWS.COM, SIMEULUE – Ketika mendengar kata memek, mungkin yang terbayang dipikiran konotasi negatif. Namun memek yang dimaksud ialah makanan khas di pulau paling barat di Indonesia
Dilansir dari Wikipedia, Memek atau nama lainnya Mamemek adalah kudapan khas Pulau Simeulue di Aceh, Indonesia. Makanan ini mirip bubur dan terbuat dari beras ketan dan pisang. Memek ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dalam sidang yang digelar di Hotel Millennium Jakarta pada 13-16 Agustus 2019.
Makanan tradisional Simeulue ini terbuat dengan digongseng atau menyangrai beras ketan. Lalu ditumbuk dengan menggunakan batang pisang atau bahan yang keras agar bahan bakunya halus, dan dicampur dengan bahan utamanya beras ketan, santan, garam, dan gula Proses ini bisa memakan waktu selama 60 menit. Dan biasa disajikan untuk hidangan penutup dan dalam keadaan hangat.
Ketika mencicipi makanan ini, rasanya manis. Aroma pisangnya terasa. Makanan Memek ini persis seperti bubur, dan yang membedakannya ialah perpaduannya dengan beras ketan yang digongseng, membuat makanan ini seperti ada kriuk-kriuknya.
Makanan ini biasanya disajikan ketika acara buka puasa bersama, acara lebaran, dan acara pesta. Makanan memek merupakan makanan peninggalan raja-raja yang sudah ada sejak zaman dulu di Simeulue. Selain itu, juga menjadi hidangan kehormatan bagi para tamu yang berasal dari luar.
Terdapat dua jenis memek, yaitu memek basah dan memek kering. Memek kering terbuat dari beras gongseng yang dicampur dengan kelapa parut dan gula, sementara memek basah dicampur dengan santan.
“Di Simeulue paling dicari itu makanan yang terbuat dari pisang, beras ketan yaitu memek, itu makanan tradisional disini yang masih tetap eksis, ” kata Wakil Bupati Simeulue, Afridawati di Pantai Matanurung, Simeulue, Aceh, dikutip dari kanalaceh. []