Guru Honorer Pukul Siswa, Akhirnya Berdamai

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Video beredar diberbagai media sosial aksi seorang tenaga pendidik yang memukul peserta didik atau siswa sekolah.

Diketahui, kejadian itu terjadi pada Selasa (22/8/2023) di SMP negeri 5 kota Pekanbaru antara seorang guru dengan siswa.

Dalam video dan foto yang beredar, para siswa siswi berbaris di salah satu halaman sekolah. Dan entah kenapa secara tiba-tiba, seorang berbaju putih bercelana hitam memukul seorang siswa.

Usut punya usut, ternyata siswa itu tidak menghiraukan panggilan guru. Dan saat itu, siswa tersebut terlihat oleh guru yang terus menendang-nendang bola di lapangan tanpa menghiraukan panggilan guru tersebut, sehingga memancing emosi.

Guru tersebut berinisial RY, yang merupakan tenaga honorer di SMP negeri.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, dalam keterangannya mengatakan, kejadian itu sudah berakhir damai pada Selasa (22/8/2023) sore.

“Oknum guru honor tersebut mengakui kekhilafannya karena melakukan aksi tindak kekerasan tersebut. Sudah berdamai antara guru tersebut dengan orangtua siswa,” kata Abdul Jamal.

“Keduanya sepakat berdamai setelah dimediasi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru,” lanjut keterangannya.

Ia mengatakan, guru olahraga berinisial RY (28) yang merupakan honorer di sekolah tersebut sudah melakukan penandatanganan surat perdamaian dengan Erny Febryanti (46) orangtua siswa yang alami kekerasan fisik.

Meski demikian, pihaknya memberikan sanksi skorsing atau diistirahatkan sementara waktu terhadap RY.

“Sementara RY diistirahatkan, tidak dikeluarkan. Kita berikan pelajaran dulu. Kita minta untuk tidak mengajar dulu. Kalau berapa lama waktunya masih belum tahu juga, bisa minggu atau bulan. Masih belum diputuskan,” terang Jamal.

Jamal juga mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan verifikasi dan mempelajari dulu terkait permasalahan ini. Ia melihat rekam jejak oknum guru tersebut. Kalau dalam perjalanannya ternyata oknum guru tersebut itu memang sering melakukan itu, maka akan akan dipindahkan.

“Kita telusuri sambil menengok lah dia itu bagaimana, kalau dah terbiasa ya terpaksa kita berikan sanksi lebih keras,” tegasnya.

Untuk siswa yang mengalami kekerasan itu, Jamal mengatakan, tidak mengalami luka.

“Jadi, dugaan pemukulan tersebut berawal saat jam olahraga dan para siswa disuruh berkumpul di lapangan oleh RY. Namun saat itu, siswa tersebut terlihat oleh RY terus menendang-nendang bola di lapangan tanpa menghiraukan panggilan RY, hingga memancing emosi RY,” beber Kadisdik Kota Pekanbaru. []

You May Also Like