ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Pertamina mulai menyetarakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dengan BBM bersubsidi jenis Premium. Kebijakan penyetaraan harga BBM Pertalite dan Premium ini akan mulai diberlakukan dibeberapa kota di Indonesia. Dan untuk di kota Pekanbaru juga sudah mulai diberlakukan pada hari ini, Sabtu (21/3/2021) dari pukul 00.00 Wib.
Sebelumnya, Sales Brand Manager Pertamina Pekanbaru Aditya Agung Andrawina menyebutkan bahwa pihaknya akan menjalankan program dengan menurunkan harga Pertalite hingga enam bulan ke depan.
“Akan ada program promo Pertalite, ada pengurangan harga sebesar Rp 1.200, mulai pertengahan Maret sampai enam bulan ke depan,” jelas Aditya usai memenuhi panggilan Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, pada awal bulan Maret kemarin.
“Program ini bertujuan untuk menstimulus masyarakat untuk beralih ke bahan bakar tersebut,” sebut dia.
Kendati demikian, Pertamina tidak akan memutuskan penyaluran BBM jenis Premium ke SPBU.
“Untuk Premium tetap disalurkan, jadi, ini tidak menghilangkan secara serta merta,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui dan terlihat selama ini, BBM jenis Premium masih menjadi primadona bagi kendaraan roda dua dan roda empat. Masyarakat rela mengantri di SPBU untuk mendapatkan BBM ini.
Penyebab masyarakat memilih Premium karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan BBM jenis lainnya. Padahal premium ini diklaim sebagai bahan bakar yang tidak ramah lingkungan, disebabkan nilai oktan atau Research Octane Number (Ron) hanya 88.
Nilai ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya.
Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi di atas 9 seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru.
Standar saat ini, untuk penggunaan bahan bakar ialah Pertalite dengan nilai Ron 90, diklaim sebagai bahan bakar yang cocok untuk pengganti Premium.
Sedangkan Pertalite ini tidak begitu diminati oleh masyarakat, hal yang mendasar dikarenakan harga yang lebih tinggi.
“Penyamaan harga kedua BBM itu tidak langsung dilegalkan secara serentak di seluruh daerah. Program ini kami laksanakan secara bertahap,” kata Aditya.
Jika sebelumnya harga Premium ditaksir lebih murah, ke depannya harga Pertalite justru ditetapkan jadi Rp6.450 per liter atau lebih hemat Rp1.200 dari harga normal.
Adapun kelonggaran biaya BBM ini dapat dinikmati oleh konsumen dengan kendara motor roda dua dan roda tiga, mobil ber plat kuning seperti angkutan umum kota (angkot) dan taksi.
Sementara, terkait kebijakan baru Pertamina ini, pihak Pertamina telah mendapatkan dukungan dari DPRD Kota Pekanbaru.
“Kami sudah melaporkan ke Gubernur dan Walikota. Beliau berdua mendukung untuk mendorong konsumsi bahan bakar ramah lingkungan sekelas minimal Pertalite kepada masyarakat,” ungkap dia.
Kabar baiknya, kemungkinan penyetaraan harga Pertalite dengan Premium akan diberlakukan juga di kota-kota lain baik di dalam provinsi Riau.
“Nantinya akan menyusul di kota-kota besar lainnya di Riau,” kata dia
Untuk periode pertama ini, kebijakan sistem harga Pertalite setara dengan Premium telah diberlakukan di beberapa SPBU di kota Pekanbaru. []