ARASYNEWS.COM, KUANTAN SINGINGI – Warga di desa Gunung Melintang, kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi resah karena pemukimannya kerap dimasuki sekumpulan gajah Sumatera. Kejadian ini terjadi sejak tiga bulan terakhir.
Dalam keterangan Kepala Desa Gunung Melintang, Hamzah, menyebutkan gajah-gajah yang masuk ke pemukiman telah beberapa kali terjadi.
“Kawanan gajah ini sudah tiga bulan masuk ke pemukiman desa. Sampai saat ini masih terus masuk. Terakhir pada hari Minggu kemarin. Ada empat ekor yang masuk dan merusak kebun warga,” kata Hamzah dalam informasi yang diterima, Rabu (17/3).
“Memang tidak menetap, kadang datang kadang pergi, tapi menimbulkan keresahan warga. Pernah terlihat jumlahnya sampai 20 ekor, tapi kadang-kadang terlihat 4-5 ekor,” ceritanya.
“Sering mondar-mandir ini membuat kebun warga rusak. Warga hanya bisa menyaksikan saja,” ungkapnya.
Menurut informasi yang Hamzah dapat, kawanan gajah tersebut datang ke kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), namun diduga tidak sampai ke kawasan hutan TNTN.
Warga menduga, gajah-gajah ini datang dari daerah lain dan masuk ke kawasan RAPP. Karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan, akhirnya masuk ke lahan milik masyarakat.
Asumsi ini dijelaskan Hamzah karena kawanan gajah tersebut terlihat jinak dan tidak takut dengan manusia seperti gajah liar pada umumnya. Dan diduga didatangkan untuk ke kawasan TNTN.
“Kalau gajah liar gampang diusir. Tapi kalau kawanan gajah ini malah ditunggunya kita. Tak mau diusir. Sepertinya datang dari tempat lain dan akan menuju ke Tesso Nilo,” sebut dia.
“Beberapa kali datang, kami coba usir dengan suara, seperti petasan dan kembang api. Tapi tidak mau pergi, padahal jaraknya tidak jauh,” sebut dia.
Hamzah mengaku sudah menyampaikan perihal peristiwa itu ke pihak pengurus hutan TNTN. Pasalnya, hal serupa sering terjadi, seperti di desa-desa lainnya, termasuk di dua desa penyangga lainnya yakni Desa Situgal dan Desa Lubuk Kembang Bunga.
“Kalau pemberitahuan ke kecamatan memang belum. Kalau ke pihak TNTN sudah. Kita kan ada grup WhatApp-nya,” katanya.
Lebih lanjut, warga berharap pengelola TNTN agar menindaklanjuti dan menempatkan petugas di sekitar desa. Hal ini karena ada dua desa yang menjadi penyangga dekat TNTN
“Desa Gunung Melintang juga daerah penyangga TNTN, tapi belum ada petugas di sini. Tapi selama ini kita swadaya masyarakat saja. Tapi kami berharap ini menjadi perhatian,” pungkasnya. []