Menag RI Bikin Heboh Lagi, Kini Minta LGBT Dihormati

ARASYNEWS.COM – Polemik pengeras suara adzan dibandingkan dengan gonggongan anjing belum juga reda, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kini dikabarkan membuat kehebohan lagi dengan meminta masyarakat untuk menghormati hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Menag Yaqut mengatakan jika dirinya sebenarnya menyadari bahwa kaum LGBT ini merupakan sesuatu yang dilarang keras dalam ajaran Islam. Tetapi, dia meminta agar masyarakat untuk tetap menghargai hak-hak kelompok yang bisa dibilang minoritas ini.

“Yang dihukumi haram berdasarkan hukum Islam adalah seks sesama jenis. Namun demikian, keberadaan LGBT tidak mengurangi martabatnya sebagai manusia,” kata Menag Yaqut, dikutip dari pikiran-rakyat pada Jum’at (4/3/2022)

Menurut Yaqut yang juga ketua umum GP Anshor ini, walaupun keberadaan kelompok ini diharamkan dalam Islam, namun Islam, memiliki pandangan yang normal dalam merespon kelompok LGBT karena bersikap menghargai dan menghormati.

Bagi Yaqut mereka juga tidak bisa dipaksakan mengikuti perspektif ajaran agama Islam sekaligus juga dilarang untuk main hakim sendiri terhadap kaum ini.

“Sikap GP Anshor terhadap pelaku hubungan seks sesama jenis adalah hukum yang berlaku, sebagaimana kita tidak boleh main hakim sendiri terhadap mereka,” tegasnya.

Akan tetapi, pernyataan Menag Yaqut tersebut mendapatkan reaksi keras dari Habib Noval Assegaf. Pada unggahan di media sosial Twitter, dia menyindir Yaqut terkait dengan suatu paham, yakni Islam Liberal.

Noval Assegaf mengatakan jika banyak hal lain yang lebih penting bisa dikerjakan Yaqut dibanding mengurusi masalah LGBT. Menurutnya mengurusi hal yang tak penting membuat Menag dinilai tak memiliki manfaat buat masyarakat.

“Cuma gini doang kerjanya. Penganut Islam Liberal memang tidak bermanfaat,” tulis Noval Assegaf, dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter @NovalAssegaf.

Dan pada hari ini, tagar tentang tangkap Menag Yaqut pun menggema di Twitter. Sudah ribuan pengguna yang menyebutkan tentang itu.

Sebelumnya, Menag Yaqut membuat pernyataan kontroversial karena banyak pihak menganggapnya membandingkan suara azan atau toa masjid dengan gonggongan anjing.

Pernyataan itu mendapatkan banyak kritikan tajam dari masyarakat, bahkan diantaranya sampai melaporkannya ke aparat kepolisian untuk diproses secara hukum. Akan tetapi laporan itu hingga kini belum mendapat tanggapan positif dari pihak kepolisian. []

You May Also Like