Melihat Keindahan Siak dari Ketinggian 73 Meter di Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah

ARASYNEWS.COM – Seiring perhelatan event Tour de Siak 2022 ini, lift yang ada pada jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang menjadi ikon Siak dibuka. Jembatan ini menjadi daya tarik bagi tamu yang datang ke Siak.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan nama Jembatan Siak, adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.

Jembatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di Desa Benteng Hulu di Kecamatan Mempura dengan lokasi Gedung DPRD Kabupaten Siak di Desa Rawang Air Putih di Kecamatan Siak yang dipisahkan oleh Sungai Siak.

Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.

Dari Pekanbaru menuju jembatan di kota Siak ini membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan menggunakan roda dua atau empat. Setelah mengharungi jembatan panjang ini, barulah para travelers akan sampai ke pusat kota dan menemukan banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Menikmati suasana Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Siak tak perlu mengeluarkan biaya. Ini menjadi salah satu objek wisata ekonomis yang bisa para travelers kunjungi di Siak

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu ikon dan objek wisata andalan Kabupaten Siak sejak diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.

Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah tersebut mencapai Rp.277,65 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak

Nama resmi jembatan ini (Tengku Agung Sultanah Latifah) diambil dari nama gelar Tengku Syarifah Mariam binti Fadyl, permaisuri Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir di Kerajaan Siak yang memerintah dari tahun 1915 hingga 1946.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah memiliki tinggi 73 meter, panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian jembatan mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter dan mampu menanggung beban sebanyak 28 ton.

Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter dengan ukuran 10 x 5 meter persegi, yang digunakan untuk diorama teater dan rumah makan, yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan yang dirancang bisa bertahan hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern.

Dari ketinggian 73 meter pada jembatan ini kota, sungai dan pemandangan yang indah di kabupaten Siak terlihat jelas.

Untuk ruang menara tercatat memiliki luas 17,2 meter kali 5,8 meter atau 99,76 meter persegi. Bahkan untuk bisa sampai puncak menara hanya membutuhkan waktu sekitar 1,22 menit saja.

“1,22 menit itu naik dari bawah sampai ke atas. Ketinggian 73 meter,” kata Kepala Dinas PU Siak, Irving Kahar, dalam keterangannya.

Lift dibangun dengan kapasitas 1000 kg atau 15 orang. Untuk luas kabin lift yakni 2,46 meter kali 1,03 meter atau 2,53 meter persegi.

“Lift bisa menampung 15 orang untuk satu kali naik dan turun. Memang lift jembatan ini didesain untuk penumpang,” kata Irving.

“Untuk jembatan sudah bisa dimanfaatkan. Namun kalau dibuka untuk umum harus ada Perbup,” terangnya.

Selain terlihat Istana Siak yang menjadi favorit daerah Siak, dari atas jembatan ini juga terlihat Masjid Syahabudin atau Masjid Sultan, Balai Kerapatan Sultan, Turap Kampung Rempak, Mesjid Islamic Centre, Waterpark Siak dan lainnya.

Namun sebelum naik ke atas jembatan ini alangkah baiknya membawa alat seperti teropong agar dapat melihat pemandangan hamparan yang hijau di kabupaten Siak.

Bukan hanya dari atas jembatan saja para travelers dapat menikmati alam, tapi di bawah jembatan juga terdapat taman yang dapat dimanfaatkan untuk bersantai menikmati alam bersama keluarga ataupun rekan-rekan. []

foto. Diskominfo Pemkab Siak

You May Also Like