ARASYNEWS.COM – Terdapat sebuah makam di sebelah masjid Nurul di KM 70 di desa Dayun, kecamatan Dayun Kabupaten Siak. Makam ini terlihat terawat dan terjaga hingga kini.
Menurut masyarakat setempat. Makam tersebut sudah ada sejak desa ini terbentuk dan dikenal dengan Makam Tuk Antan Darah Putih atau Khalifah Kholil.
Tidak banyak yang mengetahui akan adanya makam ini. Hanya saja dalam cerita masyarakat setempat, tokoh di makam ini adalah seorang prajurit yang terkenal hebat di zaman kerajaan Siak.
Tuk Antan berdarah Putih atau Khalifah Kholil dikenal sebagai tokoh atau sesepuh desa dayun yang bekerja untuk kerajaan Siak pada masanya. Khalifah Klolil sangat berjasa dalam penyebaran agama serta budaya melayu di kerajaan siak.
Dari cerita masyarakat, beliau meninggal dunia karena sakit-sakitan dan kelaparan. Beliau sembunyi dari penjajah dan akhirnya meninggal dunia.
Dahulunya, tempat ini adalah hutan, tapi seiring perkembangan zaman berubah menjadi desa dan juga telah didirikan masjid dan tempat tinggal masyarakat.
Saat ini makam tersebut sangat dijaga dan dibangun kan sebuah gedung khusus yang mengelilingi makam tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang datang berziarah dan menjaga makam ini.
Cerita lainnya yang beredar di masyarakat, dahulunya Tuk Antan Darah Putih adalah orang pertama yang membuka daerah Dayun. Dan ia dikenal menjadi pemimpin yang dituakan di daerah tersebut.
Beliau terkenal baik hati dan bijaksana. Hingga beliau wafat kebaikan beliau sangat dikenang, dan singkat cerita pada saat wafat keadaan masih dalam perang pada masa penjajahan Belanda.
Tuk Antan gugur di medan perang. Pada saat beliau wafat darah yang keluar dari tubuh beliau berwarna putih bersih sesuai dengan hatinya yang sangat baik dan bijaksana.
Cerita lainnya yang beredar berkaitan dengan makam ini ialah dahulunya makam ini merupakan milik seorang pria paruh baya berketurunan minang.
Beliau dahulunya merantau ke daerah Dayun. Pada masa itu kehidupan sangat sulit dan sempat ditangkap dan diadili karena mencuri. Beliau berkata bahwa jika beliau memang benar mencuri maka darah yang akan keluar berwarna putih. Dan saat beliau diadili beliau meninggal dunia dan tubuhnya mengeluarkan darah berwarna putih. Maka, beliau dinyatakan bersalah dan beliau dimakamkan ditempat itu.

Masyarakat setempat menyebutkan bahwa makam tersebut di pada nisannya dililitkan sorban putih dan diselimuti kain putih.
Hingga kini masyarakat sangat menjaga makam tersebut. Hanya saja terkait sejarah, belum ada yang pasti menceritakan kisah dibalik makam tersebut.
Hanya saja, tempat ini menjadi objek wisata bersejarah bagi masyarakat Siak. []