
ARASYNEWS.COM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai banyak protes. Padahal harga minyak mentah dunia dalam keadaan membaik, atau artinya harga minyak mentah dunia dalam tren yang menurun.
Disisi lain, mengutip dari keterangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengatakan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite bisa saja turun.
“Nanti kita lihat, kalau harga minyak membaik ya Insya Allah (bisa turun),” terang Menteri Arifin Tasrif saat ditemui di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta pada Jum’at (9/9/2022) lalu.
Seperti yang diketahui, dalam beberapa bulan terakhir pada saat dimulainya perang antara Rusia dan Ukraina, harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan yang signifikan atau berada di atas level USD 100 per barel, jauh dari asumsi makro harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang hanya USD 63 per barel.
Sementara pada hari ini, Senin (12/9/2022), harga minyak mentah dunia mulai tergelincir pada perdagangan pagi hari ini.
Pada pukul 06.10 WIB Senin ini, harga minyak mentah jenis brent tercatat USD 92,62 per barel, turun 0,24% dibandingkan posisi terakhir.
Sedangkan light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 0,37% ke USD 86,47 per barel.
Harga minyak mentah dunia tertekan oleh kekhawatiran mengenai resesi dan permintaan dari China, konsumen minyak mentah utama dunia.
Pemerintah melalui Menteri Arifin juga meminta masyarakat berhemat dalam konsumsi BBM khususnya Pertalite dan Solar Subsidi. Hal ini untuk menghindari jebolnya kuota kedua jenis BBM tersebut.
“Makanya sekarang tolong diminta semua masyarakat coba bisa nggak kita coba dengan kesadaran menghemat, hemat energi gimana caranya, yang biasanya keluar bensin 3 liter bisa gak 2 liter aja, ya, kurangin menghirup udara yang polusi dengan Co2,” sebut dia.
Disisi lain, pemerintah melalui PLN terus berupaya agar masyarakat dapat menggunakan energi ramah lingkungan untuk kendaraan jenis listrik. Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar hasil fosil. []