
ARASYNEWS.COM, PADANG – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah tak ambil pusing dengan penilaian Satgas Penanganan Covid-19 terkait penilaian kepatuhan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Penilaian Satgas menyebutkan, Sumbar masuk tiga besar provinsi yang tak patuh dalam memakai masker dan menjaga jarak. Dua provinsi lainnya yang juga sama adalah Gorontalo dan Maluku Utara.
Mahyeldi menyebut jika dilihat masyarakat sudah bosan memakai masker. Bahkan, ia melihat sejumlah orang di Jakarta juga tidak mengenakan masker saat beraktivitas di pasar dan tempat umum. Penggunaaan masker hanya pada saat terlihat petugas yang datang ke lokasi.
“Kalau dilihat di Indonesia sekarang kan orang juga sudah bosan juga pakai masker. Tapi kebosanan-kebosanan saja. Bahkan di Jakarta sendiri. Saya ketemu aja di Jakarta ada orang-orang tidak bermasker. Bermasker hanya saat ada petugas,” kata Mahyeldi dalam keterangannya, Jum’at (6/8).
Terkait penilaian kepatuhan itu, Mahyeldi tak mempermasalahkan penilaian tersebut. Namun, ia juga meminta penilaian tersebut diikuti dengan solusi.
“Siapapun bisa menilai, jadi kalau mau menilai, silakan saja. Silakan menilai, tapi beri solusi,” sebut Mahyeldi.
Politikus PKS itu memastikan pihaknya akan terus bekerja dalam menangani pandemi virus yang ada saat ini di Sumatera Barat. Meskipun diberlakukannya PPKM, ia juga akan mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh prokes.
“Biarkan saja dikritik, yang penting kita tetap kerja,” ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 mengungkap data kepatuhan warga dalam menggunakan masker dan menjaga jarak berdasarkan desa dan kelurahan. Ada tiga provinsi dengan nilai rendah, yakni Gorontalo, Sumbar, dan Maluku Utara. Hanya saja tiga wilayah ini masih rendah untuk data penambahan harian Covid-19. []