ARASYNEWS.COM, PADANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul dinoaktifkan sementara dari jabatannya oleh Walikota Padang Hendri Septa pada Selasa (3/8/2021).
Dinonaktifkan secara tiba-tiba ini membuat banyak yang bertanya-tanya dari segala pihak. Padahal sebelumnya tidak ada telihat konflik atau masalah diantara Walikota dan Sekda.
“Ya. Saya dinonaktifkan pada hari ini, jam 10.00 WIB tadi,” ujar Amasrul dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Dia mengatakan dirinya dinoaktifkan dari jabatannya karena dianggap telah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Dia dinilai melanggar PP tersebut karena tidak mau menuruti instruksi Walikota untuk menandatangani surat keputusan (SK) mutasi pejabat pratama di lingkup Pemkot Padang.
Menurut Amasrul, dirinya tidak mau menandatangani SK tersebut karena belum ada rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Saya disebut tidak menuruti perintah. Kita kan tidak mau juga mengikuti perintah yang salah. Menandatangani petikan SK yang mernurut saya melanggar PP Nomor 11 Tahun 2017 karena tidak ada dulu rekomendasi dari KASN,” ungkapnya.
Karena itulah, dirinya tidak mau menandatangi SK tersebut. Dan akibat itulah dirinya malah disebut tidak menuruti perintah Walikota Padang.
“Kita hanya mau membantu untuk meluruskan aturan. Tapi, Pak Wali berpandangan lain,” jelas Amasrul.
Terkait tuduhan pelanggaran tersebut dirinya belum pernah mendapat teguran sebelumnya. Dirinya hanya langsung diperiksa, lalu mendapat penonaktifan jabatan dari Walikota Padang.
Lebih lanjut, terkait tindakan apa yang akan diambil, Amasrul berkomentar, “Kita lihat dululah. Karena kita sudah dianggap melanggar, apa boleh buat. Tentu kita pertanyakan apa yang kita langgar,” diakhirinya. []