Doa ketika Terjadi Bencana Gunung Meletus dan Doa bagi yang Tertimpa Musibah

ARASYNEWS.COM – Sebagai umat muslim, dalam setiap akan melakukan aktivitas, disarankan untuk berdoa terlebih dahulu. Doa ini dipanjatkan kepada Allah SWT agar kita diberi kelancaran dan berhasil mencapai sesuai dengan yang diinginkan.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
bismillahirrahmanirrahim

artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Allah SWT berfirman dalam salah satu Hadits Qudsi “Barangsiapa mengingat Aku dengan menyebut nama-nama-Ku (termasuk Asmaul Husna), dengan hati yang ikhlas, tidak diperlihatkan kepada orang lain, dimulai dengan mengucapkan Bismillâhirrahmânirrahîm, maka ia kan menikmati minuman dari air sungai-sungai itu.” Diterangkan pula dalam hadits lain: “Allah SWT tidak menolak doba yang diawali dengan Bismillâhirrahmânirrahîm.“

Dalam setiap melalukan aktivitas, kerap akan menghadapi tantangan dan cobaan yang datang dari luar atau juga dari dalam diri sendiri. Untuk hal ini, kita perlu berlindung kepada-Nya.

Rasulullah ﷺ pernah mencontohkan bacaan doa tolak bala dalam haditsnya, seperti berikut:

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Artinya: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR Bukhari)

Salah satu contoh adalah dalam melakukan aktivitas di alam, seperti melakukan pendakian gunung di taman wisata alam. Contoh yang dihadapi adalah gunung meletus saat diri kita berada di kawasan tersebut. Dan tentu kita berusaha untuk menyelamatkan diri akan bencana yang datang.

Selain itu, kita juga perlu bersikap tenang dan mencari perlindungan.

Dalam kondisi ini menjadi bisa menjadi ancaman dan diperlukan langkah-langkah antisipasi yang tepat.

Ketika terjadi bencana gunung meletus, terkadang masyarakat merasa ketakutan, panik, dan takut kehilangan harta benda serta nyawanya.

Satu di antara cara untuk mengurangi ketakutan dan kekhawatiran adalah dengan memperkuat iman dan selalu meminta perlindungan dari Allah SWT.

Caranya adalah dengan membaca doa ketika terjadi gunung meletus. Bacaan doa ini sebagai bentuk momohon kita agar senantiasa dijaga dari bencana alam dan juga dapat membuat hati serta pikiran lebih tenang dan terjaga dari kepanikan.

Berikut bacaan-bacaan doa ketika terjadi gunung meletus, memohon keselamatan dari Allah

Tak hanya upaya menyelamatkan diri, sebagai seorang muslim kita juga disunahkan memohon kepada Allah dengan doa ketika ada bencana alam gunung meletus. Berikut bacaan doa selengkapnya:

Allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira maa fihaa, wa khaira maa arsalta bihi, wa a’udzubika min syarriha, wa syarri maa fiha wa syarri ma arsalta bihi

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”

Berdasarkan kitab Al-Adzkâr karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, terdapat bacaan doa ketika ada bencana alam gunung meletus lainnya.

Doa ini dibaca sebagai pencegahan sekaligus permohonan agar Allah senantiasa memberikan perlindungan dari marabahaya dari bencana alam tersebut. Doa ini dikutip dari sebuah hadis riwayat Imam Abu Daud.

Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung kepada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung kepada-Mu apabila setan menjerumuskan kepadaku ketika akan mati, dan aku berlindung kepada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung kepada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR. Abu Daud).

Doa untuk yang tertimpa musibah

Sebagai sesama manusia, kita dianjurkan untuk saling membantu dan mendoakan kepada orang yang terkena musibah.

Membaca doa untuk korban bencana alam adalah satu di antaranya, sebagaimana teladan Rasulullah ﷺ dalam hadis riwayat Imam Muslim berikut ini:

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiran minha

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan gantilah dengan yang lebih baik.”

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Doa-doa saat gunung meletus

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bacaan latin: Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i, wa huwassamii’ul ‘aliim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

اللّٰهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَاكَاشِفَ الْغَمِّ، يَامَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُوَيَرْحَمُ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اَللّٰهُ، وَيَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحْمٰنُ وَيَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحِيْمُ

Bacaan latin: Allohumma bihaqqil fatihah, wasirril fatihah, yaa faarijal hamma, wa yaa kasyifal ghomma, yaa man li ibaadihi yaghfiru wa yarham, yaa dafi’al bala-i yaa allah, wa yaa dafi’al bala-i ya rohman, wa yaa dafi’al bala-i yaa rohiim.

Artinya: “Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah dan rahasia Al-Fatihah, Wahai sang pembedah kegelisahan. Wahai Sang Penyingkap Kebingugnan. Wahai Dzat yang mengampuni dan mengasihi para hambaNya, Wahai Sang Penolak Bala, Ya Allah. Tuhan Yang Maha Pengasih. Wahai Sang Penolak Bala, Tuhan Yang Maha Penyayang,”

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.

Bacaan latin: Allahumma innii a-‘uudzubika min jahdil balaa-i, wa darakisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a’daa-i

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh.” (HR Bukhari dan Muslim).

[]

You May Also Like