Dibalik Kisah Makam Sepanjang 12 Meter di Indragiri Hulu

ARASYNEWS.COM – Di kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terdapat komplek pemakaman yang terawat hingga saat ini. Komplek pemakaman ini terletak di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu. Berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Rengat.

Komplek pemakaman ini merupakan pemakaman para raja-raja dan sultan Indragiri. Dan diperkirakan area kawasan ini seluas 10 hektar.

Ada beberapa makam yang ada di komplek ini, di antaranya Makam Raja Narasinga II bersama anaknya, Sultan Usuluddin, serta sebuah makam panjang berukuran 12 meter. Makam tersebut adalam makam Panglima Raja Narasinga II yakni Andi Sumpu Muhammad dengan gelarnya Panglima Jukse Besi, makam Raja Usman Fadillah bergelar Tun Kecik Mangkubumi Indragiri.

Komplek pemakaman ini juga sebagai saksi sejarah penyebaran agama Islam di daerah Indragiri.

Selain makam Sultan Narasinga II yang bergelar Paduka Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zikrullah Fil Alam (1473-1532), yakni Sultan Indragiri keempat yang dimakamkan di desa Kota Lama kecamatan Rengat Barat kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau juga ada makam Andi Sumpu Muhammad bergelar Panglima Jukse Besi.

Makam panglima perang kesayangan Raja Narasinga II itu terbilang unik karena ukurannya yang tidak biasa. Makam itu juga tidak berdempetan dengan makam para Raja, Sultan dan keturunannya. Makam Panglima Jukse Besi yang diyakini sangat sakti.

Mungkin terkesan aneh, karena makam Panglima Jukse Besi ini ditempatkan tersendiri dengan panjang berkisar 12 meter dan lebar 1,8 meter. Ini tidak sama dengan ukuran makam-makam lainnya. Apakah benar setinggi itu?

Misteri makam 12 meter ini pun, banyak menimbulkan berbagai cerita di masyarakat. Ada yang percaya memang tinggi Sultan sesuai dengan panjang makamnya. Karena dianggap sang raja adalah orang sakti. Malah sebagian paranormal ada yang yakin di makam sultan itu terdapat batangan emas.

Tapi benarkah panjangnya makam itu sesuai posturnya sang raja? Tidak ada bukti otentik jika raja jangkungnya sampai 12 meter. Idealnya, jika tinggi raja mencapai 12 meter, tentulah tinggi rumahnya akan tiga kali dari tinggi badannya. Tidak ada bukti sejarah rumah kerajaan di Inhu tingginya 40 meter.

Lantas mengapa kuburannya sampai 12 meter?
Dikutip dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar Wilayah Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau, bahwa tentang makam panjang yang ada di Inhu ini bukan karena postur tubuhnya yang tinggi, melainkan sebagai bentuk penghormatan masyarakat dahulu terhadapnya karena kebesaran dan kehebatannya sebagai panglima Raja, sehingga dibuatlah makam yang panjang.

Secara logika tidak ada manusia yang hidup di zaman kerajaan ini dengan postur tubuh setinggi 12 meter. Sebab, belum ada ditemukan bukti peninggalan bangunan yang menandakan ukuran pintu istana maupun rumah setinggi 12 meter seperti anggapan segelintir orang.

Diperkirakan ukuran tinggi tubuh Panglima raja itu biasa saja. Hanya saja zaman dulu tidak ada piagam atau lancang maupun penghargaan sebagai tanda jasa ketangguhan panglima tersebut.

Panjangnya makam Panglima hingga 12 meter tersebut, diyakini hanya sebagai penghormatan terakhir kepada Panglima dengan dipanjangkannya makam tersebut. Selain itu dengan makam yang panjang, jika masyarakat ramai tidak perlu antre untuk berziarah. Dengan makam yang panjang, masyarakat bisa sekaligus untuk berziarah.

Kawasan komplek tersebut berada di bawah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, melalui BPCB Sumbar, yang sekarang pemeliharaannya melalui kabupaten Inhu, pemerintah provinsi Riau. []

You May Also Like