
ARASYNEWS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak setuju dengan aturan yang mewajibkan masyarakat divaksin Covid-19. Hal ini terkait masih belum terbuktinya vaksin dapat menangkal tubuh dari serangan Covid-19.
Menurut WHO, meyakinkan masyarakat terkait manfaat vaksin jauh lebih efektif untuk menarik masyarakat agar mau divaksinasi dari pada mewajibkannya.
Meski WHO memberikan kebebasan seluruh negara dalam melaksanakan kampanye vaksinasi corona, badan kesehatan dunia itu menganggap memaksa orang untuk divaksinasi adalah cara yang kurang tepat untuk mempromosikan vaksinasi Covid-19.
WHO menganggap mewajibkan vaksinasi corona kepada setiap warga hanya akan menjadikan kericuhan yang memicu warga semakin bersikap antipati terkait vaksin Covid-19.
“Saya tidak yakin bahwa mandat-mandat bukan arah kebijakan yang tepat di sini, khususnya bagi vaksin,” kata Direktur Departemen Imunisasi WHO, Kate O’Brien dalam keterangannya yang dikutip dari AFP, Jum’at (11/6/2021).
“Akan lebih baik untuk mendorong dan memfasilitasi vaksinasi tanpa persyaratan semacam itu. Saya tidak berpikir kami ingin melihat ada negara yang mewajibkan vaksinasi,” kata dia heran.
Akan tetapi, dikatakan O’Brien untuk beberapa profesi yang berhadapan langsung dengan masyarakat seperti tenaga medis, satgas Covid-19 maka vaksin ini sangat dianjurkan demi keselamatan orang banyak.
Ia dan WHO juga tidak memungkiri banyak orang yang masih meragukan efektivitas dan keamanan vaksin ini. Karena dalam data masih banyak yang meninggal setelah menerima vaksin. Ini karena kondisi tubuh dan kesehatan setiap orang yang tidak sama.
WHO hingga kini masih terus meneliti tentang vaksin yang telah diproduksi secara massal. Dan juga mencoba meyakinkan masyarakat agar mau divaksin ketika benar-benar terbukti.
Berdasarkan data WHO, ada 51 kandidat vaksin Covid-19 yang telah memasuki tahap uji coba pada manusia. Sebanyak 13 dari 51 kandidat vaksin itu telah memasuki tahap final uji coba secara massal. []