
ARASYNEWS.COM, TANAH DATAR – Kabupaten Tanah Datar miliki banyak tempat yang eksotis dan bersejarah. Salah satunya adalah keberadaan Telaga Biru di Nagari Atar, kecamatan Padang Ganting.
Telaga Biru ini berlokasi di Jorong Taratak Delapan, Nagari Atar, dan masuk dalam salah satu objek wisata yang tersembunyi.
Objek wisata ini memiliki luas sekitar satu hektar dan sarat dengan cerita mistis dan mitos yang turun temurun.
Dinamakan Talago Biru, lantaran sepanjang tahun air yang ada di telaga ini berwarna biru. Namun uniknya, dalam waktu-waktu tertentu, airnya bisa berubah dengan sendirinya menjadi warna yang lain. Kadang berwarna merah, kuning kunyit, hijau, bahkan adakalanya keruh seperti menghitam.
Setiap warna air telaga punya makna tersendiri yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Tiap-tiap warna merupakan pertanda tentang suatu peristiwa yang akan terjadi ke depan.
Dalam cerita masyarakat setempat, dahulunya di telaga itu kerap sering terlihat kerbau berenang yang hanya tampak bagian kepala di permukaan air.
Namun, penampakan ini hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu saja atau orang yang beruntung.
Cerita yang dipercaya masyarakat menyebutkan, telaga tersebut awalnya dahulu merupakan lokasi atau tempat menambatkan kerbau, sehingga banyak kerbau berkubang di lokasi itu. Lama-kelamaan lokasi itu menjadi dalam, hingga lokasi itu dipenuhi genangan air dan terbentuklah telaga.
Saat genangan air mulai terbentuk, dalam cerita, ada seekor kerbau yang tidak pernah keluar dari kubangannya. Hingga kemudian terbenam dalam genangan air. Kerbau itulah yang kemudian dipercaya sering menampakan diri. Namun, waktu munculnya tidak dapat dipastikan, serta hanya bisa dilihat oleh orang tertentu.

Selain itu, dulunya telaga biru itu merupakan lokasi bagi warga setempat untuk ritual meminta hujan saat musim kemarau.
Pada waktu dulu, setelah selesai shalat minta hujan (Istisqa), warga selalu melakukan semacam ritual membakar biduk di telaga, namun sejak satu dekade terakhir ritual itu tidak ada lagi sampai saat ini.
Air telaga biru ini juga tidak pernah kering meski pada musim kemarau panjang. Air telaga itu juga dijadikan sebagai irigasi untuk mengairi lebih dari 100 hektare sawah masyarakat setempat.
Kepala Jorong Taratak Delapan yang juga Ketua Pokdarwis Talago Biru, Dasmeri, dalam keterangannya menyebutkan, jika libur lebaran area telaga selalu dipenuhi pengunjung. Tidak hanya pengunjung lokal, tetapi juga dari luar daerah. Talago Biru juga menjadi objek wisata favorit perantau Atar yang pulang kampung membawa sanak famili.
Lokasi Talago Biru sendiri terletak sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Batusangkar (ibukota Kabupaten Tanah Datar), dapat ditempuh selama 30 menit dengan kendaraan bermotor.
Untuk sampai ke lokasi, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jalanan menuju lokasi juga sudah diaspal, meski terdapat sebagian sisi jalan yang rusak dan banyak tikungan dan tanjakan.
Berubahnya warna air di Talago Biru ini, kata Dasmeri, memang telah dipercaya membawa pertanda sesuatu peristiwa yang akan terjadi di tengah masyarakat.
“Jika air telaga berubah menjadi keruh, biasanya membawa pertanda akan terjadi musim sakit perut. Namun, jika berubah kemerahan akan terjadi musim sakit mata,” kata Dasmeri.
Melihat potensi dan keunikan serta histori keberadaan Talago Biru itu, Pokdarwis berencana menjadikannya destinasi unggulan. Bahkan, kata Dasmeri, dalam perencanaan yang tengah disusun, banyak potensi lain yang bisa digabungkan dengan destinasi wisata telaga yang masih berada di sekitarnya.
“Ke depannya tentu kita berencana agar pengelolaan secara profesional, kita akan membuat spot-spot lainnya seperti pengadaan sarana serupa sepeda air, flying fox, perahu, serta taman, bahkan juga penginapan. Tahun ini kita dapat kucuran anggaran dari BUMNagari, namun baru sebatas pengadaan sembilan sepeda angin dan tiga unit kendaraan ATV bagi anak-anak,” ujar Dasmeri.
Untuk pembangunan fisik sendiri, lanjut dia, sejak empat tahun terakhir dibantu dari anggaran Dinas PSDA Provinsi Sumbar. Pembangunan yang telah dilakukan adalah dam pinggiran telaga, dan untuk tahun ini juga rencananya akan dilakukan lanjutan pembangunan fisik. Selain itu juga direncanakan jalan rambat beton sekeliling telaga.
Menurut cerita yang berkembang, pada zaman penjajahan dahulu pernah akan dibangun bendungan di pinggiran telaga. Setelah masyarakat disuruh bekerja oleh kolonial mengumpulkan batu di tepian telaga dengan ukuran yang banyak, bebatuan itu justru hilang dan raib tanpa sisa dan tidak diketahui hingga saat ini kemana perginya.
“Jadi banyak sekali cerita dan kejadian unik dari Talago Biru, oleh karena itu kami bertekad ke depannya pengelolaan akan lebih dibenahi secara bertahap, kita juga berharap dukungan dari semua pihak, termasuk investor kami terima dengan tangan terbuka,” ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, untuk masuk ke lokasi, pengunjung tidak dipungut biaya sepeserpun. Namun, dalam rencananya, mulai lebaran depan, pengelola akan mulai mematok karcis masuk dengan kisaran harga Rp10 ribu untuk mobil, dan Rp5 ribu untuk sepeda motor.

Bahkan saat ini, untuk pemugaran lokasi ini, beberapa waktu lalu, wakil bupati Tanah Datar, Richi Aprian menyebutkan akan mempersiapkan gelaran ivent di lokasi ini.
“Nagari Atar terkenal dan familiar sekali dengan fotokopi, namun tidak hanya itu Nagari Atar ternyata juga memiliki pesona alam yang indah seperi Talago Biru ini, telaga yang indah dikelilingi pepohonan dan hawa yang sejuk, sungguh pesona yang luar biasa,” ucap Richi Aprian, disela-sela kunjungannya pada awal bulan Februari 2022 ini.
Wabup pada saat itu juga telah menyerahkan beberapa unit sepeda, sepeda tandem dan mobil mainan dari BUMNag Atar ke Pokdarwis Nagari tersebut, di Talago Biru, Jorong Taratak Depalan, Nagari Atar.
Wabup menyebutkan potensi alam Talago Biru Atar yang luar biasa itu bisa dikelola dengan baik, dimanfaatkan dan dinikmati bagi masyarakat setempat dan juga perantau maupun tamu-tamu yang berkunjung ke Tanah Datar.
“Dengan adanya fasilitas ini pengunjung bisa berkeliling talago bersepeda santai dan juga arena bermain anak dengan mobil ini akan menambah khasanah objek wisata di Talago Buru Nagari Atar ini,” tukas Richi. []