Sudah 100 Tahun Lebih Dibangun Belanda Bersama PLTA, Jembatan Air Batu Busuak Ini Masih Bermanfaat

ARASYNEWS.COM, PADANG – Ada sebuah tempat yang tidak jauh dari pusat kota Padang. Tempat itu bernama Jembatan Air PLTA Kuranji atau Jembatan Air Batu Busuak. Jembatan ini berada di Kawasan Batu Busuak, Kelurahan Labuang Bukit, Kecamatan Pauh Kota Padang. Berada sekitar 15 km arah Timur Kota Padang.

Menuju ke jembatan air di daerah Batu Busuak, perjalanan dimulai dari persimpangan jalan sebelum menuju Gerbang Kampus Universitas Andalas. Kemudian belok ke kiri, jalan menurun menuju daerah Batu Busuak hingga bertemu dengan dua jembatan, satu bekas jembatan gantung tua dan satu lagi jembatan baru.

Akses dan infrastruktur jalan sangat memadai, bisa dilalui oleh motor dan mobil. Terlebih dengan dibangunnya jembatan baru oleh pemerintah Kota Padang pada akhir tahun 2014 lalu, sehingga dapat mempermudah masyarakat datang ke Batu Busuak.

Usai melewati jembatan kemudian mengikuti jalan berbeton hingga bertemu dengan gedung PLTA Kuranji. Bangunnya tidak begitu besar, sederhana dan dibangun ketika zaman Belanda, sekitar tahun 1908.

PLTA Kuranji ini merupakan pembangkit listrik tenaga air yang dimiliki oleh PT Semen Padang untuk memasok kebutuhan listrik pabrik dan pemukiman penduduk.

Awalnya, PLTA ini memiliki tiga mesin pembangkit yang mampu menghasilkan listirk sebanyak 1,5 MW. Namun, tahun 1997 terdapat mesin keempat yang mulai digunakan dan menghasilkan 4 MW. Secara perlahan ketiga mesin yang beroperasi sejak 1938 itu diistirahatkan, tepatnya ketika tahun 2011.

Pasokan listrik ini tergantung dengan debit air yang ada, bila dalam kondisi normal maka PLTA ini mampu menghasilkan daya sebaesar 2,5-3 MW per hari. Bila debit air di bawah normal, pasokan listrik untuk PT Semen Padang sekitar 1 MW per hari.

Terdapat dua sumber air untuk PLTA Kuranji ini yang berasal dari Padang Jernih dan Padang Keruh yang hubungkan oleh saluran air dan dikumpulkan pada bak penyering dan dialirkan ke PLTA Kuranji melalui pipa pesat sehingga air itu menggerakan turbin yang ada untuk menghasilkan listrik.

Tidak jauh dari distrik PLTA ini terdapat jembatan air yang unik. Fungsi jembatan air ini adalah sebagai kanal (saluran headrace) yang berfungsi untuk menyalurkan air dari sungai Padang Janiah dan Padang Karuah yang berada di Bendungan Patamuan menuju pemutar turbin PLTA Kuranji miliknya PT Semen Padang.

Masyarakat sekitar menyebutnya Saringan, karena di tengah saluran airnya disanggah oleh beton-beton yang berbentuk persegi, menyerupai saringan-saringan. Banyak juga yang menyebut tempat ini Jembatan Batu Busuak.

dok. Jalajahi nagari awak

Jembatan ini memilik nilai sejarah tersendiri, sebab dibangun sejak zaman Kolonial Hindia Belanda. Memiliki ketinggian sekitar 20 m dengan lebar kira-kira 2 meter dan tinggi kanal sekitar 2 meter. Terdapat jalur jalan yang lebarnya sekitar setengah meter. Ketinggian jembatan air ini hampir setara juga dengan pohon durian dan jengkol yang ada di sekitar perbukitan ini.

Jembatan air ini berada di kawasan hutan yang masih asri berpagarkan bukit barisan. Dan di Indonesia jembatan air ini hanya ada 2 yaitu Jembatan Air PLTA Kuranji di Kampung Batu Busuk, Kota Padang dan Jembatan Air Bululawang di Kabupaten Malang.

Sebenarnya juga jembatan air ini bukan diperuntukan untuk objek wisata, tapi yang menjadi tempat wisata sebenarnya adalah pemandian alam di sekitarnya.

Tapi saluran air dari jembatan ini masih ramai digunakan masyarakat untuk mandi-mandi dan menguji adrenalin. []

You May Also Like