Selain 3 Gubernur, Tak Seorang Menteri pun Hadir Dalam Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Rapat koordinasi (rakor) gubernur se-Sumatera berlangsung di kota Pekanbaru pada hari ini, Kamis (30/6/2022).

Seluruh gubernur atau wakil gubernur dari 10 provinsi datang ke kota Pekanbaru provinsi Riau. Kegiatan ini rencananya juga dihadiri menteri. Akan tetapi, pada hari H tidak satupun menteri yang hadir ke Pekanbaru.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tidak datang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tak hadir juga dan diwakili Dirjen secara virtual melalui zoom meeting.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi.

Tidak hanya itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang seharusnya hadir, tetapi hanya diwakili Wakil Mendagri John Wempi Wetipo.

Sementara itu, rakor Gubernur se-Sumatera ini sendiri ada kepala daerah yang diwakili. Kepala daerah yang tak hadir di antaranya Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Ketiga gubernur ini diwakili oleh wakil gubernurnya. Saat rakor berlangsung, ketiga wakil gubernur meminta maaf atas ketidakhadiran kepala daerahnya dikarenakan alasan yang sangat mendesak.

Dalam rakor ini, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan lima poin. Pertama, soal pemerataan infrastruktur seperti jalur logistik trans sumatera. Kemudian, membahas terkait kondisi infrastruktur perbatasan dan truk Over Dimension Over Load (ODOL).

Kedua, hilirisasi sumber daya alam seperti komoditi perkebunan, holtikultura, perikanan, pertanian, dan kawasan industri.

Ketiga, penguatan jaringan pariwisata dan ekonomi kreatif seperti wisata halal, paket wisata antarprovinsi, dan pengembangan ekonomi kreatif.

Keempat, percepatan penurunan stunting dan kemiskinan seperti ketahanan pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan daerah perbatasan, dan pusat rujukan kesehatan nasional di Sumatera.

Kelima, pembangunan rendah karbon seperti pembangunan berkelanjutan, peningkatan bauran energi, pengelolaan gambut dan mangrove.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, rapat koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera tahun 2022 yang digelar di Pekanbaru, Riau mempunyai arti sangat penting dan strategis.

Ia mengharapkan dengan rakor ini dapat menghasilkan sinergitas dalam percepatan pembangunan antar provinsi di Pulau Sumatera.

“Sinergitas pembangunan yang kami harap dapat terwujud dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dalam berbagai sektor dari rapat koordinasi Gubernur se-Sumatera ini,” kata Gubri Syamsuar, Kamis (30/6)

Gubri menyampaikan, tujuan pelaksanaan Rakor Gubernur se-Sumatera tahun 2022 di Provinsi Riau sebagai sarana mengembangkan pola komunikasi antar pemerintah daerah se-Sumatera.

“Kegiatan ini kami harap juga menjadi wadah evaluasi hasil kerjasama yang telah terjalin sebelumnya, dalam upaya meningkatkan pembangunan daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Gubri menyatakan, hasil rakor Gubernur se-Sumatera di Provinsi Riau yang dilaksanakan ini dirumuskan dalam hasil kesepakatan, dan ditandatangani oleh Gubernur se-Sumatera yang hadir.

“Kita harapkan melalui rakor Gubernur se-Sumatera ini semoga bisa mencapai tujuan yang kita inginkan. Mari kita wujudkan dan tingkatkan kerjasama, untuk bergerak bersama menuju Indonesia maju,” tukasnya.

Sementara itu Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo mengapresiasi rapat koordinasi gubernur se Sumatera yang digelar di Riau, Kamis (30/6/2022).

Namun, Wamen meminta, kedepannya gubernur se Sumatera harus menunjuk ketua forum gubernur dari 10 gubernur se-Sumatera.

“Forum ini harus ada ketua forumnya. Supaya aspirasi yang ada di para gubernur, akan disampaikan ke pusat secara lebih kuat. Karena ini yang dibahas bukan hanya infrastruktur pertanian saja,” kata Wamen.

Ia mengatakan, untuk pelaksanaan rakor bisa dilakukan berpindah – pindah provinsi, namun untuk penguatan, harus ada ketua forum.

“Nanti, ketua forum yang menunjuk siapa tuan rumah tahun depannya. Lintas budaya ini untuk mempererat dari 10 provinsi yang ada,” cakapnya.

“Kalau 10 gubernur bersatu dengan 50 juta penduduk di Sumatera, ini gerakan yang luar biasa. Forum inilah yang akan menyampaikan apirasi yang disampaikan harus ada forum berkelanjutan,” tukasnya. []

You May Also Like