Sejarah Berdirinya Pasar Rakyat Pariaman Yang Berusia Lebih Dari 100 Tahun

ARASYNEWS.COM, PARIAMAN – Pasar Rakyat Pariaman yang baru saja diresmikan Wakil Presiden Ma’aruf Amin pada Selasa (6/4/2021) kemarin telah berusia lebih dari 100 tahun.

Pasar Rakyat Pariaman berada di lokasi strategis yaitu di kawasan Pantai Gandoriah yang merupakan destinasi wisata favorit

Pasar Pariaman dibangun awalnya sejak zaman Belanda dengan nama “Los Berangin” karena merupakan los besar lepas tanpa ada sekat dinding.

Pasar Berangin dibangun seiring ramainya Pariaman saat itu sebagai daerah perdagangan yang didukung dengan adanya pelabuhan dan kereta api. Pasar Pariaman lebih dulu dibangun beberapa tahun sebelum stasiun kereta api diresmikan pihak Belanda pada saat penjajahan dahulu.

Kemudian, atas kesepakatan beberapa nagari, Pasar Pariaman dipugar dengan nama Pasar Serikat yang dikelola oleh seorang Marak sebagai kepala pasar di awal kemerdekaan, saat Pariaman dipimpin oleh Bupati Padangpariaman pertama Sutan Hidayat Syah (1945-1946).

Selanjutnya Pasar Pariaman kembali dipugar dalam beberapa kepemimpinan Bupati diantaranya Syamsu Anwar, JB Adam dan Muhammad Noer dalam rentang medio 1960 hingga 1975. Di awal pemerintahan Bupati Anas Malik, Pasar Pariaman pernah mengalami kebakaran yang hebat dan menghanguskan hampir seluruh kios yang ada.

Kemudian Pasar Pariaman yang bertahan hingga sekarang, dibangun di masa kepemimpinan Anas Malik. Juga dikepalai oleh seorang Marak.

Dan sejak saat itu, Pasar Pariaman itu telah melewati cobaan beberapa kali gempa bumi, terutama guncangan gempa yang terjadi pada tahun 2009, dan tidak diperbaiki secara keseluruhan.

Di masa kepemimpinan Walikota Pariaman pertama Nasri Nazar, pengelolaan Pasar Pariaman diserah kelola kepada Pemko Pariaman tanpa menghilangkan sejarah pasar serikat milik beberapa nagari.

Kemudian, mulai pada tahun 2019 dipugar kembali dibawah kepemimpinan Walikota Pariaman Genius Umar

“Karena melihat kondisi keuangan daerah maka kami mengusulkan kepada presiden untuk membantu pembangunan pasar ini (kembali),” kata Genius, Selasa (6/4).

Genius menyampaikan pasar tersebut dibangunkan kembali oleh pemerintah pusat akhir 2019 dengan dana hampir Rp100 miliar dan sekarang pembangunannya telah selesai dilakukan.

Pasar tersebut dibangun dengan konsep ramah lingkungan atau green building sehingga hemat energi dan ramah terhadap gempa serta dilengkapi shelter tsunami.

“Konsep pasar ini memang menunjang pariwisata serta konsep selter ketika terjadi bencana,” kata Genius.

Ia mengatakan lokasi pasar tersebut dekat dengan Pantai Gandoriah yang merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan di Pariaman.

Dengan lokasi yang dekat dengan objek wisata tersebut, lanjutnya maka di Pasar Rakyat Pariaman nantinya dapat dijual souvenir dan oleh-oleh untuk wisatawan.

“Pasar ini bisa menjadi pusat oleh-oleh sehingga dapat terjadi keterpaduan,” katanya.

Pemerintah, dikatakan Wapres Ma’aruf Amin mengatakan,
berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan dan revitalisasi guna memberikan akses kepada pedagang, terutama di kalangan UMKM

Ia mengatakan Pasar Pariaman memiliki sejarah panjang yaitu semenjak pemerintahan Hindia Belanda. Aspek historis tersebutlah yang menjadi modal revitalisasi yang diselaraskan dengan aspek lingkungan dan nilai-nilai kearifan lokal.

Ia menjelaskan revitalisasi yang dilakukan tidak saja dalam bentuk fisik namun juga manajemen, sosial, dan ekonomi sehingga Pasar Rakyat Pariaman mampu bersaing dengan pasar-pasar lainnya.

Pasar Rakyat Pariaman, hingga saat ini menjadi destinasi wisata belanja khususnya untuk produk khas daerah dan kuliner.

Setidaknya, ada 360 kios yang aktif diisi pedagang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pariaman. []

You May Also Like