Rusak Kebun Warga, Kaesang dan Dodo Dievakuasi dan Translokasi ke Hutan

ARASYNEWS.COM, PERANAP – Pada Rabu sampai dengan Jumat, 18-20 Agustus 2021, Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Balai TNTN, Polsek Peranap, Koramil 05 Peranap, aparat Kecamatan Peranap, Yayasan TNTN, PT Rimba Peranap Indah (PT RPI), PT Rimba Lazuardi (PT RLZ) dan PT Bintang Riau Sejahtera (PT BRS) bersama-sama melakukan evakuasi dan translokasi Gajah Sumatera di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Kepala Bidang KSDA Wil. I, Andri Hansen Siregar, menjelaskan kepada awak media, evakuasi dan translokasi dua ekor Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar berusia remaja berjenis kelamin jantan itu dilakukan karena kedua satwa tersebut telah merusak kebun warga di sekitar Kecamatan Peranap tepatnya di Kelurahan Peranap dan Desa Semelinang Darat selama kurang lebih 1 (satu) bulan.

“Sebelumnya, Tim gabungan telah beberapa kali melakukan upaya penggiringan ke habitatnya namun belum berhasil,” kata Andri, dalam keterangannya, Ahad (21/8/2021)

“Selain itu, telah ditemukan beberapa barang yang diduga mengancam hidup Gajah liar ini, sehingga perlu dilakukan langkah translokasi,” kata dia.

Gajah liar. /Dok. BBKSDA Riau

Andri menerangkan kronologis proses evakuasi dan translokasi dua gajah liar tersebut.

“Pada Rabu, 18 Agustus 2021, mobilisasi seluruh Tim ke lokasi dilakukan termasuk 3 (tiga) ekor Gajah latih PLG Minas (Bangkin, Indah dan Yopi). Koordinasi dan sosialisasi kegiatan kepada pihak pemerintah daerah maupun aparat setempat dilakukan, termasuk Camat Peranap, Lurah Peranap, Kades Semelinang Darat, Baturijal, Kapolsek Peranap; Danramil 05 Peranap serta tokoh masyarakat. Tim gabungan pun melakukan briefing yang dipimpin Kepala Bidang KSDA Wil.I, bapak Andri Hansen Siregar. Posko Tim berada di rumah dinas Camat Peranap,” terang Andri.

Kepala Bidang KSDA Wil. I, Andri Hansen Siregar

“Kemudian, pada Kamis, 19 Agustus 2021, sekitar pukul 02.30 dini hari, Tim medis dan Tim evakuasi bersama Gajah latih tiba di lokasi. Gajah latih ditempatkan di kebun masyarakat yang telah disepakati. Koordinasi keamanan saat pelaksanaan maupun akses jalan dari lokasi evakuasi menuju translokasi segera disiapkan,” sebut dia.

“Dan pada pukul 18.00 WIB, Gajah liar mendekati dan makan bersama dengan Gajah latih. Tim akhirnya memutuskan segera dilakukan tindakan evakuasi,” diceritakan Andri.

“Pukul 20.00 WIB, tindakan evakuasi dilakukan. Sekira pukul 24.00 WIB, dua Gajah liar berhasil ditangkap. Proses evakuasi berjalan cukup panjang hingga akhirnya pukul 04.00 WIB dini hari, kedua Gajah telah dinaikkan ke dalam mobil angkut,” terangnya.

“Pada Jum’at, 20 Agustus 2021 pukul 04.00 WIB dini hari, tim langsung melakukan translokasi Gajah liar yang diberi nama “Kaesang dan Dodo” menuju kawasan Taman Nasional Teso Nillo (TNTN) dengan akses melewati PT BRS, PT. RPI dan PT. RLZ,” kata Andri.

“Dan sekitar pukul 09.00 WIB, Gajah latih dan Gajah liar tiba di lokasi pelepasliaran. Lokasi ini berada di perbatasan antara konsesi PT. RPI/PT. RLZ dan kawasan TNTN. Gajah liar berhasil dilepasliarkan dan bergabung dengan kelompoknya yang berada pada salah satu kantong Gajah yang ada di Provinsi Riau,” tukasnya.

Dua gajah liar tersebut, dikatakan Andri diberi nama Kaesang dan Dodo. Kaesang adalah gajah liar yang berusia sekitar 10 tahun, sedangkan Dodo berusia sekitar 6-7 tahun.

Tim gabungan evakuasi dan translokasi gajah liar. /Dok. BBKSDA Riau

Tak lupa Andri mewakili Balai Besar KSDA Riau menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama melakukan upaya evakuasi dan translokasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Peranap dan sekitarnya yang telah kondusif serta tidak anarkis terhadap satwa Gajah sumatera. [Rls]

You May Also Like