Perlu Dicontoh Kepala Daerah Lainnya, Sikap Gubernur Jatim Tinjau Hasil Pembangunan

ARASYNEWS.COM – Baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek hasil pengerjaan bangunan SMAN Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Ia menemukan tembok palsu pada bangunan tersebut.

Bukan hanya itu saja, beberapa bangunan lainnya juga terlihat seperti itu seperti besi pembatas tangga yang karatan dan pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak serta bata tempel yang tidak rapi.

Tapi paling parah adalah tembok di bawah jendela lobi. Ganjar yang melihat keanehan dan akhirnya diketahuinya saat saat ia menendang pelan, bagian yang harusnya tembok bata itu jebol.

Setelah diperiksa, ternyata itu tembok palsu yang dibuat dari hardboard. Sontak, apa yang Gubernur Ganjar temukan ini membuat dirinya marah dan ia pun memanggil mandor proyek.

“Ini apa-apaan mas? Jangan main-main ya,saya kira tembok ternyata palsu. Sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong,” kata Ganjar pada mandor itu, dikutip pada Rabu (2/2/2022)

“Tak ada yang boleh main-main dengan pekerjaan apapun di Jateng,” kata Ganjar.

Saat inspeksi itu, mandor yang turut mendampingi pun dengan cepat menelepon seseorang bernama Heri yang disebutnya pimpinan kontraktor proyek SMAN Tawangmangu. Telepon kemudian diberikan kepada Ganjar yang langsung bicara dengan nada tinggi.

“Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?!,” kata Ganjar.

Gubernur meminta pelaksana proyek segera memperbaiki. Masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan bagi kontraktor untuk memperbaiki kualitas bangunan itu. Jika tidak diperbaiki, maka Ganjar mengatakan tidak akan menerima hasil pekerjaan.

“Kalau nggak bagus kaya gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini,” tegasnya.

Menurut Ganjar, SMA tersebut adalah sekolah menengah atas negeri pertama di Tawangmangu. Rakyat Tawangmangu sudah sangat lama menanti keberadaannya. Ia tidak ingin penantian itu berujung kekecewaan karena kualitas bangunan yang buruk.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini pun mengatakan temuannya terhadap bangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi menjadi peringatan bagi semua pihak dalam menjaga integritas dan kualitas pekerjaan.

Ia tidak mau kualitas pekerjaan di wilayahnya buruk seperti yang ditemukannya saat inspeksi mendadak pada bangunan SMAN Tawangmangu.

Menurut dia, pengecekan olehnya akan terus dilakukan baik langsung maupun melalui jajarannya dan masyarakat tidak boleh menerima hasil kerja yang asal-asalan.

“Kan orang kalau lihat bangunan itu, kalau bukan insinyur pasti bilang wah apik. Semua yang kemarin masuk ke sekolah itu tidak ada yang bilang tidak bagus, semua bilang apik. Begitu saya lihat detailnya, saya bilang ini sih tidak bagus. Sekarang saya suruh cek, ya audit kecil, teknis,” ujarnya.

Terkait dengan hasil inspeksi di SMAN Tawangmangu, Ganjar meminta kontraktor segera memperbaiki hasil kerjanya.

“Kemarin sudah saya telepon untuk memperbaiki, maka kita butuh kontrol terus menerus. Zaman seperti ini kok ‘ngapusi, tak ‘thuthuki’,” katanya.

foto. Ist

Ganjar juga menurunkan tim dari Pemprov Jateng untuk mengawal dan mengawasi perbaikan bangunan SMAN Tawangmangu.

“Kami kirimkan tim lengkap, insinyur-insinyur kami minta untuk ‘ngecek’ terus kemudian inspektorat kami ‘ngecek’, dinas ‘ngecek’, dan sekarang sudah ada yang ke sana. Saya minta untuk panggil pengawas, panggil kontraktornya,” ujarnya.

Dua hari usai peninjauan, Ganjar mengaku belum menerima klarifikasi apapun hingga saat ini dari pihak kontraktor yang harus bertanggung jawab.

Apa yang dilakukan gubernur Jawa Tengah ini patut dicontoh kepala daerah lainnya di Indonesia agar mengecek terlebih dahulu sebelum dilakukan peresmian dan penandatanganan hasil. Pengecekan ini penting agar bangunan atau proyek apa saja dapat bertahan lama dan manfaatnya bisa dinikmati bersama hingga waktu lama. []

You May Also Like