
ARASYNEWS.COM – Setiap tanggal 12 Rabiul Awal diperingati sebagai Maulid Nabi. Kelahiran Muhammad bahkan telah disebutkan sebelumnya dalam kitab Taurat dan Injil, sebagaimana dikutip dari buku Uswatun Hasanah yang disusun oleh Haddad Alwi.
Hari lahir Nabi Muhammad ﷺ ini adalah waktu yang diistimewakan oleh umat Islam. Muslim-muslimah di berbagai dunia bahkan memperingati waktu kelahiran Rasulullah ﷺ dengan berbagai acara keagamaan, seperti Maulid Nabi
Maulid secara bahasa diartikan sebagai kelahiran, oleh karena itu Maulid bisa diartikan sebagai hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.
Diberbagai belahan dunia, ada tradisi yang dilakukan untuk mengekspresikan perayaan maulid.
Ada yang merayakan dengan menggelar acara shalawat bersama sebagai tanda bukti cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ yang juga dilakukan serta pengajian.
Tentang awal mula perayaan maulid Nabi, ada perbedaan pendapat. Al-Maqrizy dalam kitabnya al-Khathat menjelaskan bahwa perayaan maulid dimulai saat masa Daulah Fatimiyah Syiah di Mesir.
Sumber lain mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.
Tujuan Salahuddin pada waktu itu adalah untuk menumbuhkan kembali semangat berjihad dalam membela Islam pada masa Perang Salib
Disisi lain, pada zaman sekarang ini, khususnya generasi Z atau Gen Z, beberapa diantaranya merasa paling benar dan bahkan hampir kehilangan dan lupa tentang jati dirinya sebagai seorang muslim muslimah.
Hal itu bisa dilihat di media sosial beberapa dari mereka yang mengaku muslim, tetapi banyak yang tidak mengetahui sejarah akan masa lalu tentang Islam.
Ditambah dengan perkembangan teknologi saat ini di mana akses media sangat mudah dilakukan oleh siapa saja bahkan oleh anak-anak.
Hanya saja, mereka tidak berempati untuk mengulas dan mempelajari tentang hal agama yang sesuai dengan syariah
Banyaknya ditemukan anak-anak dan generasi sekarang ini rusak akan agama. Hal ini lantaran mereka salah pergaulan dan salah dalam memilih jalan.
Bahkan, yang mirisnya lagi, mereka lebih mengidolakan orang yang jauh akan agama Islam.
Seharusnya idola yang paling utama adalah Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ, karena beliau manusia paling sempurna di alam semesta baik akhlak maupun kehidupannya..
Momentum maulid Nabi adalah momentum yang pas untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Rasulullah serta menjadikan beliau sebagai idola.
Menumbuhkan cinta terhadap Rasulullah ﷺ. bukan hanya sekadar ikut pada acara-acara yang bertajuk “Bershalawat Bersama”.
Lalu, bagaimana cara kita untuk bisa mengenal dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Rasulullah ﷺ ?
Jawabannya adalah dengan senantiasa membaca perjalanan hidup dan perjuangan beliau melalui buku atau pada platform-platform media sosial atau literasi yang syahih dan benar. Sebagai generasi yang hidup di era teknologi 4.0 dan society 5.0.
Seharusnya tidak sulit untuk bisa mencari banyak informasi mengenai seluk beluk kehidupan Rasulullah, karena hanya dengan satu benda di genggaman tangan yakni ponsel pintar.
Sebagai generasi muslim yang hidup di zaman sekarang. Tantangan kita memang cukup berat, karena dengan mudahnya kita bisa terperangkap dalam maksiat yang tidak disengaja.
Menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai idola tidak akan membuat kita rugi bahkan malah membuat kita beruntung, karena saat di akhirat kelak beliau adalah makhluk yang paling sibuk memberi syafaat kepada umatnya di saat yang lain sibuk dengan dirinya masing-masing.
Rasulullah juga merupakan sosok idola yang tidak bisa dibandingkan dengan idola-idola kita yang lain saat ini. Akhlak, sikap tingkah laku serta perjuangan yang beliau lakukan dahulu akan tetap dikenang dan bisa diterapkan sampai kapan pun dan di mana pun.
Rasulullah adalah makhluk yang paling sempurna dalam segala hal, oleh karena itu dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”
Semoga kita senantiasa dimudahkan untuk bisa mengikuti suri tauladan baginda Rasulullah ﷺ
[]
Source. Tausiyah