Pahala Mendengarkan Suara Adzan dan Doa-doanya, serta Hukumnya

ARASYNEWS.COM – Adzan merupakan pemberitahuan dan penanda mengenai tibanya waktu sholat dalam Islam. Pengumuman waktu shalat ini merupakan penanda shalat yang dicirikan dengan kalimat-kalimat tertentu dan dengan adab tertentu.

Adzan ini harus dikumandangkan, dan kesepakatan para ulama hukum adzan adalah fardhu kifayah, yakni menjadi dosa apabila tak ada satu orang pun di suatu komunitas Muslim yang mengumandangkan adzan kala waktu shalat tiba.

Adzan ini merupakan bentuk bakti umat Muslim kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah memberikan ganjaran pahala bagi mereka yang melafazkan adzan dan juga bagi mereka yang mendengarnya.

Seperti ketika muadzin melafalkan adzan, yang mendengarnya pun disunahkan untuk menjawab adzan yang tengah dikumandangkan.

Hal yang menjadi sunah terkait adzan dan iqamah sendiri adalah beberapa amalan serta doa sesudah adzan.

Perlu diketahui mengenai amalan dan doa sesudah adzan, berikut ini penjelasannya.

  1. Doa setelah Adzan

Dalam kitab Asna Al-Mathalib karya Imam Zakaria Al-Anshari, Juz II hal. 456 disebutkan bahwa setelah adzan selesai, disunahkan bagi muadzin dan yang mendengar untuk membaca selawat.

Doa setelah adzan yang paling pertama adalah membaca selawat Ibrahimmiyah. Bunyi selawat Ibrahimiyyah adalah:

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْت عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm, wa ‘alââli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhim, wa ‘alââli sayyidinâ Ibrâhîm, innaKa Hamîdun Majîdun

Artinya: “Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya, serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau berkatilah Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Kemudian, setelah membaca selawat Ibrahimiyyah, juga bisa membaca doa setelah adzan, yakni:

اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

Allâhumma Rabba hâdzihid-da‘wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah, innaka lâ tukhliful-mî‘âd

Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang tetap didirikan, karunialah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.”

  1. Doa setelah Adzan Magrib

Doa setelah adzan pun bisa disambung dengan doa lainnya. Namun kali ini adalah doa yang dikhususkan setelah adzan magrib.

Doa setelah adzan magrib bisa dilantunkan untuk menambah pahala. Disebutkan dalam kitab Jamiul Hadis juz IV, hal. 250.

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii

Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah dosaku”

  1. Doa setelah Adzan Subuh

Doa sesudah adzan subuh hadir secara khusus. Berikut ini bunyi doanya seperti dalam kitab Fathul Muin di halaman 280:

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي

llahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî

Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah dosaku”

  1. Doa di Antara Adzan dan Iqamah

Dengan membaca doa di antara adzan dan iqamah. Berikut doa yang bisa dilantunkan di antara adzan dan juga iqamah:

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ

Allahumma innî as-alukal-‘âfiyah fid-dunya wal-âkhirah

Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat”

Setelah membaca doa setelah adzan dan sebelum iqamah, bisa menyambungkan dengan membacakan ayat kursi agar bisa menunaikan sunah lebih lengkap dan afdal. Bacaan ayat Kursi adalah:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul qayyumu. Lâ ta’khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil ardhi. man dzal ladzii yasfa’u ‘indahû illâ bi idznihi. ya’lamu mâ baina aidiihim wa mâ khalfahum. wa lâ yuhithûna bi syai-in min ‘ilmihii illâ bi mâsyâ-a. wasi’a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal ‘aliyyul azhiim.

Artinya: “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

  1. Menjawab Adzan

Usai memahami doa setelah adzan, juga perlu mengetahui bahwa kita juga disunahkan untuk menjawab adzan ketika sedang dikumandangkan.

Dijelaskan bahwa terdapat petunjuk bacaan apa saja yang harus diucapkan pada saat adzan dalam kitab yang berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah. Kitab tersebut merupakan kitab dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, yang menerangkan bacaan yang perlu kita ucapkan saat menjawab adzan, yaitu:

وإذا سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل: “لا حول ولا قوة إلا بالله” وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم.

Artinya: “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan: حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ (Hayya ‘alash shalâh) dan حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ (Hayya ‘alal falâh).

Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ (Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi).

Selanjutnya, ketika mendengar seruan adzan: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (Ash-shalatu khairun minan naum.) yang, pada adzan Subuh, maka ucapkanlah: صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ (Shadaqta wa bararta.).

Setelah selesai, bacalah selawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Berdasarkan hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

  • Saat muadzin mulai mengumandangkan adzan, tirukanlah apa yang ia ucapkan masing-masing sebanyak dua kali. Bacaan-bacaan tersebut, yaitu: اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَرُ, lalu lanjut أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ, setelah itu, أَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللّهِ.
  • Selanjutnya, ketika muadzin mengumandangkan حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ, saat itu dijawab dengan, لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ (Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi).
  • Khusus untuk adzan subuh, setelah muadzin mengumandangkan bacaan sebelumnya pada poin dua, selanjutnya ia akan lanjut mengumandangkan اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (Ash-shalatu khairun minan naum), yang kita jawab dengan صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ ( Shadaqta wa bararta).
  • Terakhir, saat muadzin mengumandangkan اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَرُ dan لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ, tirukanlah sesuai yang ia katakan pada akhir bacaan tersebut.

Itulah hukum, sunah doa setelah adzan dan juga bacaan yang perlu kita lantunkan ketika adzan berkumandang. Semoga dengan ini semakin mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. []

You May Also Like