ARASYNEWS.COM – Indonesia merupakan negara yang terletak di cincin api Pasifik atau Ring of Fire dengan ratusan sesar aktif yang tersebar di berbagai wilayah baik di daratan maupun di lautan.
Di Indonesia, terdapat tiga ring untuk membagi daerah-daerah paling berpotensi gempa skala besar dengan gempa skala kecil. Pertama, ring 1 atau kawasan cincin api yang membentang dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Ring 2 berada di Papua dan Maluku. Dan ring 3 berada di Kalimantan dan Sulawesi.
“Di antara daerah-daerah lain, kita paling minim. Yang perlu dicatat, di Kalimantan itu ada tiga sesar aktif. Pertama, sesar Meratus di Kalimantan Selatan. Kemudian Sesar Mangkaliat yang memanjang dari daerah Maratua melewati Tarakan sampai ke Semporna Malaysia. Dan yang paling penting ada sesar Tarakan: patahan Tarakan memanjang dari barat pulau sampai ke timur,” dikutip dari BMKG.
Sesar Walanae merupakan salah satu patahan aktif yang melewati Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Patahan ini membentang dari Selat Makassar, melewati beberapa daerah di Sulsel, hingga teluk Bone.
Di pulau Kalimantan, terdapat 3 sesar aktif yang terkenal, yaitu sesar tarakan, sesar mangkalihat, dan sesar maratus. Sesar ini berpotensi terjadinya bencana gempa bumi yang besar. Sedangkan pulau Sulawesi memiliki lebih dari 45 segmen sesar aktif.
Dalam publikasi Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Pusat Gempa Nasional, informasi sebaran sesar aktif di Indonesia yang dapat teridentifikasi sampai saat ini masih terus bertambah. Dan sampai saat ini diketahui ada 295 sesar aktif yang ada di seluruh Indonesia.
Dilansir dari laman MAGMA Indonesia, sesar adalah rekahan yang mengalami pergerakan baik berupa geseran, naik, dan turun.
Sesar aktif memiliki potensi menjadi sumber dari bencana alam yaitu deformasi permukaan bumi yang terbentuk pada saat terjadi pelepasan energi di peristiwa gempa.
Mengenali keberadaan sesar aktif di Indonesia adalah hal yang sangat penting sebagai salah satu langkah untuk melakukan mitigasi.
Berikut adalah beberapa sesar aktif yang ada di Indonesia serta lokasinya.
- Sesar Semangko
Sesar Semangko atau Sesar Sumatera adalah patahan yang memotong pulau Sumatera dari Aceh hingga Lampung.
Lokasi Sesar Semangko membentang di sepanjang sisi barat Pulau Sumatera sepanjang 1.900 kilometer.
Sesar Semangko teridentifikasi sebagai jenis sesar mendatar. - Sesar Mentawai
Sesar Mentawai adalah sesar aktif yang berlokasi di laut sekitar kepulauan Mentawai berjarak sekitar 150 kilometer dari pantai barat Sumatera.
Sesar Mentawai memanjang dari pulau-pulau Mentawai dari Selatan hingga ke hingga ke sekitar Utara Nias.
Sesar Mentawai teridentifikasi sebagai jenis sesar naik. - Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri adalah sesar aktif sepanjang 100 kilometer yang membentang dari Padalarang hingga Pelabuhan Ratu.
Zona sesar Cimandiri terdiri dari banyak sekali sesar naik dan sesar mendatar dengan arah orientasi barat-timur dan timur laut-barat daya.
Sesar Cimandiri teridentifikasi sebagai jenis sesar geser. - Sesar Lembang
Sesar Lembang adalah sesar aktif di utara Kota Bandung yang memanjang dari barat ke timur.
Sesar ini merupakan terusan dari ujung utara Sesar Cimandiri.
Sesar Lembang teridentifikasi sebagai jenis sesar naik. - Sesar Baribis
Sesar Baribis adalah sesar aktif yang membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka.
Struktur Sesar Baribis diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer.
Sesar Baribis teridentifikasi sebagai jenis sesar naik. - Sesar Semarang
Sesar Semarang adalah sesar yang berarah utara-selatan yang sejajar dengan Kaligarang, sehingga juga dikenal sebagai Sesar Kaligarang.
Sesar Semarang membentang dari daerah Gajahmungkur di utara sampai daerah Gunung Swakul di selatan. - Sesar Kendeng
Sesar Kendeng adalah sesar yang memanjang mengarah barat timur dari Jawa Tengah hingga bagian barat Jawa Timur.
Sesar Kendeng bagian barat terlihat menyambung ke dalam sistem Sesar Semarang dan Baribis. - Sesar Opak
Sesar Opak adalah sesar yang membentang dari Wonosari hingga Yogyakarta.
Sesar ini membentuk gawir memanjang berarah barat daya-timur laut yang kemudian membelok ke arah timur dan bergabung dengan sistem sesar naik Batur Agung yang sudah tidak aktif.
Sesar Opak teridentifikasi sebagai jenis sesar naik. - Sesar Palu Koro
Sesar Palu Koro adalah sesar yang membelah Pulau sulawesi dari Teluk Palu hingga Lembah Bone.
Sesar ini merupakan struktur geologi utama di Provinsi Sulawesi Tengah
Sesar Palu Koro menjadi patahan dengan pergerakan terbesar kedua di indonesia, setelah patahan Yapen, Kepulauan Yapen, Papua Barat,
Sesar Palu Koro teridentifikasi sebagai jenis sesar mendatar. - Sesar Sorong
Sesar Sorong adalah sesar yang membentang mulai dari barat laut Manokwari, memotong bagian utara Kepala Burung, sampai dengan Kota Sorong dan menerus ke Selat Sagewin di selatan Pulau Batanta.
Sesar ini merupakan sesar paling aktif dan memiliki pergeseran segmen dengan kecepatan terbesar se-Indonesia.
Sesar Sorong sepanjang 400 kilometer membentuk kelurusan lembah dalam dan sempit, berarah hampir barat-timur yang memotong bagian utara Kepala Burung Pulau Papua.
Sesar Sorong teridentifikasi sebagai jenis sesar geser. - Sesar Sianok
Sesar Sianok ini dapat dikategorikan sebagai sesar aktif di Sumatera Barat yang memiliki potensi memicu gempa kuat yang patut diwaspadai akan terjadi berulang-ulang pada titik sumber yang berjarak berdekatan. Dan ini kerap terjadi di wilayah Bukittinggi dan Padang Panjang. Ditambah lagi dengan aktifnya gunung-gunung di Sumatera Barat, seperti Marapi dan Talang.
Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PusGeN) pada 2017 menunjukkan bahwa Segmen Sianok memiliki magnitudo tertarget M 7,4 dengan laju pergeseran sesar 14 mm per tahun.
Lempeng di Indonesia
Seperti yang telah diketahui, Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera. Posisi geografis tersebut menjadikan Indonesia dilewati oleh 3 jalur Lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup ke dalam Lempeng Eurasia, sementara Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah Barat.
Pergerakan lempeng benua dan lempeng samudera terkadang saling mengunci sehingga menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang disebut sebagai gempa bumi. Gempa bumi biasanya terjadi di jalur sesar atau patahan.
Sesar atau patahan secara geologi adalah Sesar sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya.
Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa millimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer. (Billing, 1959).
Sesar dengan ukuran besar terjadi akibat Gaya Tektonik yang ditimbulkan saat terjadinya pergerakan lempeng, seperti zona subduksi pada pertemuan dua lempeng tektonik.
Secara umum, sesar atau patahan dapat terbentuk akibat adanya Gaya pada batuan (dapat berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya) sehingga batuan tidak mampu lagi menahan Gaya tersebut. Daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi. Dikarenakan sesar / patahan berupa area, maka biasanya sesar / patahan disebut dengan zona sesar / bidang sesar.
[]