
ARASYNEWS.COM – Pada hari ini, sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Mahasiswa dalam aksinya, menuntut KPU untuk bersikap netral dan jangan dijadikan alat untuk melanggengkan kekuasan.
Para Mahasiswa juga membentangkan spanduk bergambar presiden Joko Widodo bertuliskan Jokowi Penjahat Demokrasi di jalan, sehingga terlindas oleh para pengendara yang melintas di depan gedung KPU.
Sebelumnya, Kamis (8/2/2024) juga berlangsung aksi Mimbar Bebas dan Konferensi Pers “Kembalikan Marwah Demokrasi” yang diserukan BEM SI (Aliansi BEM Seluruh Indonesia) di depan Istana Negara.
Turut hadir Aktivis 98 KBM Institut Pertanian Bogor (IPB) menuntut DPR RI menggelar Sidang Istimewa Pemakzulan Presiden @jokowi. Tuntutan itu disampaikan sebagai bentuk protes atas kondisi demokrasi bangsa yang memprihatinkan.
Perwakilan Aktivis 98 KBM IPB, La Ode Untung, mengatakan, dalam demokrasi Indonesia kembali ditutupi awan hitam setelah putra sulung Presiden Jokowi dinobatkan sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Kami melihat kondisi ini Kembali terjadi pada rezim Presiden Jokowi. Merasa memiliki kekuasaan politik yang besar, Jokowi tidak segan lagi mendorong anaknya, Gibran, menjadi cawapres dengan berbagai cara,” kata La Ode, Kamis (8/2/2024).
Disisi lain, mahasiswa juga membakar poster salah satu capres saat menggelar aksi unjuk rasa di belakang Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Demonstrasi tersebut menyerukan penolakan pemilu curang dan pemakzulan Presiden Jokowi yang dinilai sudah mematikan demokrasi.
Para mahasiswa mendesak para menteri untuk mundur dari kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin karena dinilai sudah melanggar demokrasi.
Mereka juga meminta agar memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Presiden Jokowi. Serta menyerukan protes di berbagai daerah di seluruh Indonesia sampai Presiden Jokowi dimakzulkan. []