ARASYNEWS.COM – Melakukan perjalanan ke Sumatera Barat, terasa kurang jika tidak mengunjungi Jam Gadang di Bukittinggi, Istano Basa Pagaruyung di Batusangkar, dan Lembah Harau di kabupaten Limapuluh Kota. Hal ini karena tempat ini memiliki daya tarik tersendiri.
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di Kabupaten Limapuluh Kota, provinsi Sumatra Barat. Perjalanan 1,5 jam dari Bukittinggi ke arah timur tidak akan sia-sia karena di wilayah ini para travelers akan disuguhkan suasana alam pegunungan dihiasi jejeran air terjun indah dan tebing yang menjulang tinggi.
Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Daerah ini cukup dingin karena berada pada ketinggian dari permukaan laut antara 500 sampai 850 meter, bukit-bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak, dan Bukit Tarantang.
Lembah Harau terbagi dalam tiga area, yakni Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Setiap area memiliki nuansa objek wisata yang berbeda.
Untuk di Lembah Harau, pemandangan alam yang menakjubkan dapat dinikmati bagi para travelers. Selain hamparan sawah, juga daerah ini dikelilingi tebing-tebing yang tinggi. Ditambah lagi dengan beberapa air terjun dengan airnya yang jernih
Setidaknya tercatat ada sembilan air terjun di area ini dengan ketinggian berbeda-beda yang lebih dari 50 meter. Dan kolam yang terdapat di ujung bawah air terjun dapat dimanfaatkan bagi para travelers untuk berenang-renang.
Untuk beberapa air terjun yang dikenal dinamai masyarakat setempat dengan nama Sarasah Bunta, Sarasah Aie Luluih, dan Sarasah Murai.
Sarasah Bunta, air terjun ini mengalirkan air tawar segar dari dataran tinggi dengan tiga air terjun lainnya di lembah ini. Sarasah Bunta ini mempunyai air terjun yang berunta-unta indah apabila terpancar sinar matahari seperti bidadari yang sedang mandi sehingga dinamakan Sarasah Bunta.
Sarasah Aie Luluih, airnya mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Ada kepercayaan mandi atau membasuh muka di sini dapat mengobati jerawat dan muka akan terlihat cantik dan awet muda.
Dan Sarasah Murai, di dekat air terjun ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan ‘Sarasah Murai‘. Ada kepercayaan di tempat ini untuk berdoa dan mandi agar lekas mendapat jodoh.
Lembah Harau ini mulai diperkenalkan sejak Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam. Dan terdapat sebuah monumen atau prasasti peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta yang merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah dikunjungi orang sejak 1926. Prasasti sebagai penanda ini mengisyaratkan keindahan air terjun Sarasah Bunta.
Dan hingga kini, masyarakat setempat melakukan banyak perubahan pada wilayah ini. Selain disediakannya tempat penginapan, juga banyak terdapat berbagai fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan para travelers, seperti wahana permainan air, hiasan ala luar negeri sebagai tempat berswafoto, dan masih banyak lagi lainnya.
Bukan hanya itu, beberapa kuliner khas daerah juga dapat dinikmati para travelers. Sedangkan untuk buah tangan atau cenderamata juga banyak ditemukan yang merupakan hasil kreasi warga setempat.
Datang ke Sumatera Barat, terasa kurang jika tidak mengunjungi Lembah Harau ini. []