
ARASYNEWS.COM – Masyarakat kembali diamankan saat bentangkan poster yang bertuliskan kritik saat Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi lewat.
Kejadian ini terjadi pada Senin (13/9/2021) di Solo. Dan masyarakat itu adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.
Mereka diciduk aparat kepolisian setelah membentangkan poster kritik di pinggir jalan yang dilalui Presiden Jokowi. Mahasiswa itu ditangkap saat bentangkan poster kritik waktu Jokowi masuk ke Kampus UNS.
Mereka mulai membentangkan poster beberapa saat sebelum presiden Jokowi melintas di Jalan Ir Sutami, Solo. Poster dibentangkan di beberapa titik di sepanjang jalan menuju pintu masuk utama UNS itu.
Poster tersebut di antaranya berbunyi: “Pak tolong benahi KPK” dan “Tuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu”. Beberapa menit setelah Jokowi melintas, sejumlah petugas tak berseragam tiba-tiba menangkap mahasiswa tersebut.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak tampak turun langsung meminta keterangan dari warga di sekitar lokasi poster dibentangkan. Namun Ade menolak memberi keterangan kepada awak media.
Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa mengaku heran dengan sikap represif yang ditunjukkan aparat kepolisian kepada mahasiswa. Ia yakin tidak ada pelanggaran yang terjadi dalam aksi membentangkan poster di depan Jokowi.
“Setelah beberapa menit membentangkan poster, ternyata kami semua dikebiri. direpresi, ditarik ke Polresta Surakarta,” kata Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).
Menurut Zakky hingga saat ini sudah ada 10 rekannya yang dibawa ke Mapolresta Surakarta.
“Ada belasan orang dari berbagai fakultas,” katanya.
Menurut Zakky, aksi tersebut diinisiasi oleh gabungan BEM se-UNS. Awalnya mereka tidak berniat membentangkan poster.
“Kami ke kampus untuk minta waktu agar mahasiswa bisa menyampaikan hasil kajian kami mengenai beberapa masalah yang menjadi keresahan masyarakat,” katanya.
Permintaan tersebut ditolak oleh pihak kampus. Tak hanya itu, lanjutnya, UNS juga mensterilkan kampus dari mahasiswa sehingga mereka tidak bisa menyampaikan aspirasi kepada Jokowi.
“Akhirnya kami cari cara lain dengan membentangkan poster untuk menyampaikan aspirasi kepada Pak Jokowi,” katanya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sendiri mengunjungi UNS untuk membuka rapat Forum Rektor se-Indonesia. Ia hadir didampingi Menteri Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Pendidikan Tinggi, Nadiem Makarim.
Sebelumnya juga pernah terjadi di Jawa Timur, penangkapan masyarakat yang bentangkan poster ingin diperhatikan terkait harga jagung. Ia diamankan petugas, dan posternya direbut.
Aksi petugas ini menuai banyak kritik dari berbagai elemen terkait tidak inginnya pemerintahan saat ini diprotes masyarakat. []