KKN MBKM UNRI di Desa Api-Api, Pembuatan Pestisida dari Buah Bintaro

ARASYNEWS.COM, BENGKALIS – Mahasiswa KKN MBKM Universitas Riau (UNRI) menggelar kegiatan demonstrasi pembuatan pestisida alami dari buah bintaro dan sosialisasi penjernihan. Kegiatan ini sukses dilaksanakan di Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, provinsi Riau.

Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara sederhana menjernihkan air dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat.

Mahasiswa juga mendemonstrasikan pembuatan pestisida alami dari buah bintaro.

Buah tanaman ini ada di sekitar desa dan dapat diolah menjadi pestisida yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman.

Selanjutnya, mahasiswa KKN MBKM Unri menjelaskan langkah-langkah pengolahan secara rinci, mulai dari pengumpulan buah hingga proses ekstraksi untuk menghasilkan pestisida siap pakai.

Adapun cara ini sangat praktis bagi warga yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. Dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari.

Diharapkan, dengan penerapan pestisida alami ini, warga dapat mengurangi ketergantungan pada produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa.

“Kami berharap program ini tidak hanya selesai di sini, tetapi dapat terus diterapkan oleh masyarakat secara berkelanjutan,” ujar salah satu mahasiswa KKN MBKM Universitas Riau.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa MBKM Unri dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perubahan positif yang akan terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan desa.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua BPD Desa Api-api, Jailani. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Unri tentang acara ini.

“Untuk demonstrasi penjernihan air dan pestisida ini sangat penting terutama untuk kelompok tani di Desa Api-api. Jadi untuk penjernihan air itu kita kadang-kadang harus membeli alat yang begitu mahal,” tukas Jailani.

“Dengan adanya pengetahuan yang diberikan dari mahasiswa KKN MBKM Unri ini, nantinya dapat berguna dan dimanfaatkan masyarakat di desa Api-api,” harap Jailani. [Rls]

You May Also Like