ARASYNEWS.COM – Di kota Payakumbuh, provinsi Sumatera Barat terdapat sebuah Ngalau (goa) dengan nama Ngalau Indah. Dalam goa ini terdapat sebuah batu yang bernama Batu Menangis. Masyarakat mempercayai bahwa batu ini bisa menangis pada saat-saat tertentu.
Ngalau Indah ini goa yang tidak terlalu luas, memiliki stalaktit dan stalakmit dengan bentuk yang unik dan warna yang menakjubkan.
Para pengunjung yang datang dapat terkesima dengan keindahan bebatuan yang ada di dalamnya. Sebagian besar bebatuan di sini didominasi warna hijau.
Di dalam gua ini terdapat batu yang cukup terkenal, yaitu Batu Menangis. Batunya berbentuk kepala orang yang menurut mitos bisa menangis pada saat-saat tertentu.
Selain itu, banyak stalaktit yang berbentuk seperti tirai. Pada stalaktit dan stalakmit di gua ini pun, mudah kita temukan kristal.
Masuk ke dalam Ngalau ini perlu membawa penerangan, karena gua ini tidak banyak dilengkapi dengan lampu.
Cerita dibalik nama Batu Menangis ini adalah mengkisahkan anak durhaka yang memperlakukan ibunya dengan tidak baik.
Anak perempuan yang tidak disebutkan namanya, hidup dengan ibunya yang bekerja sebagai nelayan. Ibu memenuhi kebutuhan mereka berdua, sementara anaknya hanya bermain dan tidak perhatian pada ibunya.
Suatu waktu terjadilah masa paceklik sehingga mereka harus menempuh perjalanan yang jauh untuk meminjam padi kepada orang kaya. Anak perempuan berdandan dengan baik sementara ibunya berpakaian lusuh. Kepada orang kaya yang bertanya tentang perempuan tua yang bersamanya, anak perempuan itu katakan bahwa perempuan tua itu adalah babunya. Dia tidak pantas dijamu dengan hidangan yang baik dan cukup diberi makanan sisa yang ditaruh di lantai. Ternyata sikap yang berlebihan itu membuat ibunya iba hati dan berdoa pada Tuhan agar anaknya mendapatkan petunjuk baik. Di perjalanan pulang, tiba-tiba anak gadis itu terbenam ke tanah dan tidak bias bergerak. Semakin lama makin tenggelam hingga akhirnya menjadi batu.
Hingga sekarang batu itu selalu basah dan mengeluarkan air sehingga diberi nama Batu Manangih (batu menangis). []