ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Terhitung sebanyak 18 ekor gajah liar masuk ke kebun warga di Kuantan Singingi (Kuansing). Akibatnya, banyak tanaman dan kebun warga yang rusak dimakan satwa dilindungi ini.
Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau, Andri Hansen Siregar saat dikonfirmasi menyebutkan, laporan diterima masuknya kawanan gajah liar ini pada Kamis (1/4/2021) kemarin.
“Gajah-gajah itu datang dari wilayah Taman Nasional Teso Nilo (TNTN). Terakhir terpantau Minggu (4/4) kemarin,” kata Andri, Senin (5/4).
“Saat ini tim masih berada di sana. Dimana kawanan ini melintasi tiga desa yakni desa Sei Kijang, Teratak rendah dan Rambah,” sebut dia.
“Sejak Minggu kemarin telah melakukan penyisiran di wilayah tersebut. Namun tim gabungan belum menemukan kawanan gajah yang sejatinya berjumlah 18 ekor dari TNTN itu,” ungkap Andri.
Dikatakannya, dialokasi, pihaknya hanya menemukan bekas jejak, kotoran hingga tanaman masyarakat yang rusak menjadi santapan satwa bernama latin Elephas maximus Sumatranus itu.
“Wilayah itu memang daerah perlintasannya, dari Gunung Melintang hingga ke TNTN,” kata Andri.
Hingga saat ini tim BBKSDA Riau masih berada di tiga desa yang menjadi perlintasan gajah tersebut.
Pihaknya tengah melakukan mitigasi dan bersinergi bersama masyarakat untuk upaya penggiringan dan mengantisipai adanya konflik antara masyarakat dan satwa tersebut.
“Sambil menunggu kesepakatan, saat ini masyarakat juga masih melakukan penjagaan di kebunnya masing-masing,” tukas Andri.
“Kalau malam warga bersama tim membuat api unggun untuk menghalau gajah tersebut masuk ke kebun warga,” ungkapnya. []