ARASYNEWS.COM – Pembangunan jalur feeder tol trans Sumatera menjadi penghubung antar kota di pulau Sumatera, salah satu yang juga tengah menjadi rencana adalah jalur tol Dharmasraya (Sumatera Barat) – Rengat (Riau)
Feeder tol ini nantinya akan menjadi lebih pendek jaraknya dibandingkan rencana tol Padang – Pekanbaru untuk mencapai jalur tol trans Sumatera.
Bila total panjang tol Padang-Pekanbaru 254,8 km yang terdiri dari enam sesi, panjang tol Dharmasraya-Rengat hanya setengahnya, bahkan kurang. Dua alternatif trase yang ditawarkan tiga kabupaten setelah menggelar pra studi kelayakan adalah sepanjang 108 km dan 134 km.
Dari dua alternatif tersebut, panjang jalur tol yang masuk wilayah Kabupaten Dharmasraya paling panjang hanya sekitar 20 persen dari seluruh trase.
“Jalur tol ini di wilayah Dharmasraya hanya sekitar 22 kilometer yang akan dibebaskan. Setelah itu sudah masuk ke wilayah Riau,” kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dalam keterangannya dikutip pada Senin (30/1/2022).
Sebelumnya dari hasil peninjauan di lapangan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya Junaedi Yunus menyebut, dari 22 kilometer tersebut separuhnya adalah kebun karet masyarakat sekitar 10-12 kilometer.
Sisanya, lanjut Junaedi, merupakan lahan hak guna usaha (HGU) yang dikelola perusahaan, yakni HGU milik PT Incasi Raya Group yang memang sudah ada jalur di dalam kebun tersebut.
Sedangkan lahan milik masyarakat yang akan dibebaskan adalah berupa kebun karet.
Selanjutnya, dikatakannya, setelah kebun-kebun ini, di Kuansing ada sekitar 15 kilometer yang nantinya diusulkan Trase pertama yang di dalamnya merupakan kebun kelapa.
Dan setelah itu, diterangkan Junaedi, trase tol akan masuk wilayah Kabupaten Inhu, Riau. Di wilayah ini, sebagian besar lahannya adalah kawasan transmigrasi dan kebun kosong.
Lebih lanjut, Junaidi mengatakan status tanah yang dilewati rencana trase tol ini merupakan tanah keras. Dan ia optimis akan cepat untuk pembangunan jalan tol Dharmasraya – Kuansing – Rengat.
Sebelumnya, tiga kabupaten telah melakukan pra studi kelayakan ke lapangan dan mengusulkan dua alternatif trase tol. Trase pertama sepanjang 108 km dan trase kedua sepanjang 134 km.
Trase yang lebih pendek diusulkan Dharmasraya dan Inhu tersambung dengan tol trans Sumatra di Belilas, Inhu. Sedangkan trase yang lebih panjang, diusulkan Kuansing tersambung dengan tol trans Sumatra di Simpang Japura, Rengat, Inhu. Posisinya lebih di utara, dari alternatif pertama.
Selain mengkaji mana jalur yang paling menguntungkan, menurutnya, tim juga sedang mencari skema pembiayaan tol tersebut.
Skema pembiayaan untuk pembangunan jalur tersebut, menurut Junaedi, dapat melalui solicited atau unsolicited. Solicited, maksudnya, jalan tol itu dibiayai penuh oleh negara melalui APBN. Sementara, skema unsolicited, pembiayaannya melalui kerja sama dengan badan usaha swasta. []