
ARASYNEWS.COM – Gajah Sakti adalah nama salah satu kelurahan di kecamatan Mandau, kabupaten Bengkalis, provinsi Riau, Indonesia. Kelurahan Gajah Sakti didirikan pada tahun 1985 dengan dasar pembentukan hukumnya yaitu Peraturan Daerah. Kelurahan Gajah Sakti memiliki luas wilayah 4 kilometer persegi
Pemberian nama ini karena ada satu sejarah dan cerita asli yang terjadi di daerah tersebut pada waktu dahulu.
Masa masa dahulu, ada seorang laki-laki bernama Sakti dan mempunyai seekor gajah. Ia diinjak gajahnya hingga meninggal dunia.
Disebutkan juga, Sutan Sati ini adalah perantauan dari Panyalaian Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1972. Laki-laki tersebut bernama Sutan Sati alias Pak Sati alias Mak Sati yang bekerja sebagai tukang potong kerbau. Ia mati diinjak gajah miliknya karena takabur dan sombong. Ibarat kata pepatah “mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalaku sendiri’.
Tulang belulang Sutan Sati hancur berderai seperti daging cincang dan berserakan di mana-mana nyaris tak berbentuk.
Injakan gajah tersebut cukup dalam dan membentuk seperti sumur dan diberi nama Sumur Gajah Sakti.
Sumur gajah sakti tersebut letaknya tepat di pemukiman warga yang mana bermacam-macam suku seperti melayu, minang dan batak.
Sampai saat ini sumur gajah tersebut sangat dimanfaatkan oleh masyarakat karena meskipun musim kemarau tetapi sumur tersebut tidak pernah kering atau kehabisan air.
Di kawasan itu juga dibangun prasasti. Prasasti kini sudah direnovasi oleh pemerintah daerah agar terlihat lebih menarik tanpa merusak sumur, seperti pembangunan pagar dan patung gajah.
Bahkan kisah cerita tentang Gajah Sakti ini telah dibukukan.
Dari cerita masyarakat, kejadian tragis itu dimulai ketika Sati menyodorkan seikat bawang ke gajah sambil berkata dalam bahasa Minang: “ko bawang di ang ah !.. ko bawang di ang ah !.. ka den randang ang ??” (ini bawang untukmu, ini bawang untukmu, kau mau ku jadikan rendang ??). Entah karena merasa terancam atau hal lain, gajah mengamuk dan mengejar Sati dan kemudian menginjak-injaknya hingga tewas. []