
ARASYNEWS.COM – Desa Koto Masjid ini dikenal dengan sebutan Kampung Patin yang berada di kecamatan XIII Koto Kampar, kabupaten Kampar provinsi Riau.
Desa ini telah meraih juara 2 Desa Wisata terbaik nasional dalam kategori souvenir.
Masyarakat di kampung ini mayoritas mengolah ikan patin menjadi berbagai produk makanan ini bahkan menjadi salah satu desa yang berhasil menembus 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.
Desa Wisata Koto Masjid yang memiliki motto “Tiada Rumah Tanpa kolam” memiliki daya tarik wisata, rumah produksi kriya dari bambu, lidi sawit, rotan dan pandan. Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru menuju desa ini yakni 89 kilometer atau dua jam perjalanan darat.
Selain itu, di Kampung Patin juga terdapat beragam kuliner dari olahan ikan patin, di antaranya kerupuk patin, abon patin, bakso patin, siomay patin hingga es dawet patin.
Bagi wisatawan yang melancong ke desa ini, juga disuguhi objek wisata alam air terjun sungai gagak, lembah aman, dan talau pusako.
Desa ini banyak perbukitan yang lahannya subur. Sumber mata air juga berlimpah dan mendukung aktivitas pertanian.
Yang uniknya, masyarakat di desa ini memanfaatkan banyak lahan kosong untuk dibuat kolam. Bahkan juga pada halaman-halaman di tempat tinggal mereka. Kolam-kolam ini digunakan untuk budidaya ikan air tawar, terutama ikan patin yang banyak diminati oleh masyarakat..
Keberadaan kolam ikan patin yang berada di hamparan lahan hijau dengan dikelilingi tebing perbukitan ternyata memiliki potensi lebih. Keunggulan kolam Ikan Patin di Desa Koto Mesjid kemudian dikembangkan menjadi wisata edukasi peternakan Ikan Patin.
Kreativitas ini juga telah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kampar, sehingga menetapkan Desa Koto Mesjid sebagai Desa Wisata. Kini, Desa Wisata tersebut dikenal dengan nama Desa Wisata Kampung Patin.
Bagi wisatawan yang datang berkunjung ke desa Wisata Kampung Patin dapat menikmati kesejukan alam lereng perbukitan dan juga kolam-kolam. Selain itu kawasan ini juga terdapat waduk PLTA Koto Panjang.
Dari perbukitan, wisatawan dapat melihat langsung bentangan waduk PLTA yang dihiasi dengan pepohonan hijau yang menyejukkan mata
Bukan hanya wisata alam, tapi wisatawan juga dapat melihat proses budidaya ikan Patin. Wisatawan akan diberi pengetahuan mulai dari persiapan kolam, pembibitan, memasukkan bibit ke kolam, hingga pembesaran ikan dan masa panen.
Adapun hasil budidaya perikanan mampu menghasilkan puluhan ton patin per hari. Bagaimana tidak, hampir semua warga memiliki kolam ikan patin. Bisa dibilang tiada rumah tanpa kolam ikan. Satu rumah minimal ada satu kolam patin, sehingga Desa Koto Masjid memiliki motto “Tiada Rumah Tanpa Kolam”.

Dan yang menarik lainnya, di daerah ini terdapat kesenian yang menarik untuk ditonton. Salah satunya adalah pertunjukkan Talau Pusako, merupakan tarian dengan menggunakan pakaian adat khas Riau.
Talau Pusako dilakukan dengan membawa alat yang disebut dengan ‘alung’. Ritme hentakan tongkat yang bergantian dari masing-masing penari itulah yang membuat gerakan itu memiliki estetika seni.
Talau Pusako sendiri ditampilkan saat perayaan khatib Adat 4 Suku. Sebagai perayaan rasa syukur warga Desa Koto Mesjid akan kelimpahan rahmat dari yang maha kuasa. Khatib Adat 4 Suku dilaksanakan saat kegiatan di sela masa panen, sebagai ucapan syukur. []