
ARASYNEWS.COM – Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang ada di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menimbulkan banyak dampak dan kerugian bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung.
Gunung ini mulai menampakkan tanda erupsi memuntahkan abu vulkanik dan meterial pada Senin (4/11/2024) dini hari.
Dikutip dari Facebook, terdapat banyak kubangan yang berbagai macam ukuran mulai dari yang kecil hingga yang besar pada sejumlah desa.
Kubangan tersebut bahkan ada yang diameter lubangnya sebesar rumah.
Warga yang berada di sekitar kaki gunung berusaha menyelamatkan diri dari batu-batu yang turun dari langit karena dimuntahkan dari kawah gunung.
Warga berusaha menjauh dari rumah dan desa. Mereka ketakutan akan hantaman material berukuran raksasa yang jatuh menimpa rumah.
Mereka bersyukur karena masih diberikan keselamatan meski batu berukuran raksasa jatuh di sekitar rumah mereka.
Dikutip dari tribunflores, seorang warga yang sebagai saksi mata menyebutkan kronologi letusan gunung api tersebut.
Hujan berjam-jam tersebut terjadi dari pukul 21.00 hingga 00.00 dini hari waktu setempat. Kemudian tengah malam, tiba-tiba saja ia mendengar suara gemuruh dari langit di atas gunung. Suara gemuruh tersebut bukan seperti suara guntur ataupun petir. Sedangkan mayoritas warga sudah lelap tertidur.
Berbarengan dengan letusan seperti bom tersebut, hujan batu dan abu pun terjadi. Bongkahan batu raksasa yang dilapisi api itu juga menghantam rumah-rumah dan membakar desa-desa.
Warga desa pun panik lantaran bongkahan batu besar yang berapi itu terlihat turun dari langit menghantam rumah-rumah.
Saking besarnya hantaman bongkahan batu, sejumlah lobang pun tercipta di kawasan desa.
Aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT saat ini berada di Level IV atau status Awas.
Sesuai laporan dari Tim BPBD Flores Timur kepada BNPB Pusat, Senin, 4 November 2024 pagi menjelaskan, letusan gunung dipicu erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki pada hari Senin, 4 November 2024, pukul 23:57 WITA. Tinggi kolom erupsi tidak teramati karena tertutup.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 1450 detik, Pkl. 19.00 WITA.
Untuk lokasi yang terkena dampak yakni Kecamatan Wulanggitang ada 6 desa yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Kecamatan Ile Bura ada 4 desa yakni Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita. Kecamatan Titehena 4 desa yakni Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
Dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT menetapkan status tanggap darurat terhadap erupsi gunung api Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
“Arahan khusus dari Pj Gubernur, kita terus pantau. Siaga dalam rangka, kita naikan status dari siaga darurat ke tanggap darurat,” kata Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu, Senin, 4 November 2024.
Dia mengatakan, peningkatan status itu juga sedang dilakukan penambahan dukungan data lapangan. Pemprov NTT telah melaporkan peningkatan status itu ke pemerintah pusat.
Cornelis Wadu mengatakan, semua unsur terkait di level Provinsi sudah menggelar rapat dipimpin Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto, Senin pagi. Laporan lapangan menyebutkan bahwa tim sedang melakukan evakuasi.
“Informasi sampai jam ini, korban jiwa ada 10 orang. Itu ada beberapa desa ada di Kecamatan Wulanggitang,” katanya, per Selasa, 5 November 2024.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan ke lapangan terutama menyiapkan berbagai langkah untuk melakukan perbantuan ke daerah terdampak. []