
ARASYNEWS.COM – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu memperbanyak lakukan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Dan pada hari ini, Senin (3/5/2021), tepat pada 21 Ramadhan 1442 Hijriyah, umat muslim di dunia tengah memasuki 10 hari terakhir berpuasa di bulan Ramadhan.
Ada hal yang penting dalam 10 hari terakhir ini, yakni Lailatul Qadar. Dan bagi umat Muslim, untuk mendapatkan malam terbaik ini, ada lima amalan yang dikerjakan. Hal ini seperti yang diterangkan dalam hadits riwayat.
Berikut amalan-amalan yang perlu dilakukan
- Melaksanakan Sholat Malam (Qiyam Ramadhan)
Amalan paling utama yang biasa kita lakukan adalah dengan mengerjakan sholat wajib 5 waktu kemudian melaksanakan sholat tarawih berjamaah hingga selesai sholat bersama imam.
Lebih utama lagi jika kita menambahnya pada malam hari, sebagaimana hadits: “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Jika seseorang melakukan sholat (tarawih dan witir) bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala sholat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, shahih).
- Perbanyak Berdoa
Disunnahkan bagi kita untuk banyak berdoa. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh istri beliau, Aisyah radhiallahu ‘anha, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Maka Beliau menjawab, “Ucapkanlah: ‘Allahumma Innaka ‘Afuwwun Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu Anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR at-Tirmidzi, Hadis Sahih)
- Iktikaf di Masjid atau Musholla
Disunnahkan melakukan iktikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan bagi orang yang memiliki kemampuan dan tidak memiliki halangan.
Iktikaf adalah menetap di masjid dan menyibukkan diri dengan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala, seperti menegakkan sholat, memperbanyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak zikir, doa, dan istighfar.
Kemudian juga meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat seperti mengobrol, cerita, senda gurau dan semisalnya. Tidak keluar dari masjid selama iktikaf, kecuali bila ada keperluan yang mengharuskan untuk keluar (seperti buang hajat atau sejenisnya).
- Perbanyak Ibadah Umum
Perbanyak ibadah secara umum adalah seperti sholat sunnah, zikir, berdoa, membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya.
Disunnahkan untuk mengajak keluarga kita untuk beribadah menghidupkan malam-malam istimewa.
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Apabila memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berkumpul), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Disunnahkan untuk memperbanyak ibadah di akhir bulan Ramadhan dan disunnahkan juga untuk menghidupkan malam-malamnya dengan amal ibadah.” (Syarah Shahih Muslim).
- Membayar Zakat
Amalan penting yang tidak boleh dilupakan adalah membayar zakat fitri atau fitrah, sebagaimana dalam hadits yang sahih.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah atau fitri, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan kotor serta sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum sholat ‘Id maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat id maka hanya menjadi sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud, Hasan)
Zakat Fitri juga sebagai sarana untuk saling berbagi kebahagiaan di antara kaum muslimin pada saat hari raya Idul Fitri, sehingga ukhuwah Islamiyah bisa semakin terjaga. Sebagian besar ulama terdahulu sampai sekarang menasihatkan agar pembayaran zakat fitri berupa barang, yaitu berupa makanan pokok.
Kekeliruan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Di antara kaum muslimin masih banyak yang menyia-nyiakan 10 hari terakhir Ramadhan, seakan-akan waktu dan kesempatan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan ini dibiarkan begitu saja. Banyak yang semakin malas dalam beribadah. Sholat tarawih pun ditinggalkan, shaf-shaf sholat semakin menyusut, amalan lain pun banyak yang disepelekan.
Sebagian kaum muslimin justru sibuk mempersiapkan pernak-pernik dan hidangan menyambut Idul Fitri hingga lupa beribadah. Siang dan malam sibuk berbelanja kebutuhan menjelang hari raya, sibuk membeli baju baru dan membuat makanan yang akhirnya meninggalkan amalan-amalan yang bernilai pahala besar.
Sebagai umat muslim yang menginginkan kebaikan dan mengharap keutamaan Ramadhan, hendaknya tidak terlena dengan godaan-godaan yang melalaikan kita dari semangat beribadah. Terlebih lagi di fase terakhir ada satu malam dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Oleh karena itu hendaknya kita manfaatkan sebaik mungkin dengan banyak beramal saleh dan meninggalkan dosa dan kemaksiatan di dunia.
Semoga ini menjadi pelajaran dan renungan kita semua dan menjadikan kita termasuk dalam golongan orang yang beruntung di dunia dan di akhirat. []