
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Balai Besar KSDA Riau berikan penjelasan sehubungan dengan pengobatan Gajah liar sakit di Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu.
Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengatakan BKSDA Riau melalui Tim Seksi Konservasi Wilayah I, Pangkalan Kerinci menerima laporan dari anggota Intel Kodim 0302 Indragiri Hulu, bahwa ada seekor satwa Gajah liar memasuki perkebunan sawit masyarakat dalam kondisi sakit di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Pontian Mekar (SP 4), Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Kemudian, pada Jumat, 22 Oktober 2021, Tim Resort Kerumutan Selatan telah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan. Tim bersama Kades Pontian Mekar dan masyarakat menemukan seekor Gajah liar dewasa betina, kurus dan dalam kondisi lemas. Di sekitar lokasi tampak Gajah tersebut memuntahkan batang dan pelepah sawit yang dimakannya.
Tim segera melaporkan hasil investigasi lapangan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis satwa yang dilindungi termasuk Gajah sumatera. Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara segera memerintahkan Tim medis turun melakukan tindakan medis dan berkoordinasi dengan Balai TNTN.
Sementara Tim di lapangan bersama masyarakat melakukan penjagaan dan pemantauan terhadap satwa tersebut sambil menunggu Tim medis Balai Besar KSDA Riau dan Tim Balai TNTN datang.
Selanjutnya, pada Sabtu, 23 Oktober 2021, setelah Tim medis Balai Besar KSDA Riau dan Tim Balai TNTN sampai di lokasi, Tim gabungan segera melakukan pengobatan Gajah liar sakit tersebut setelah sebelumnya dilakukan pembiusan, identifikasi dan pemeriksaan dengan hasil sebagai berikut :
a. Gajah liar berjenis kelamin betina;
b. Umur sekitar 30 tahun;
c. Tinggi 217 cm dan berat badan lebih kurang 2 ton;
d. Kurus, kurang nafsu makan;
e. Mengalami radang/pembekakan dan luka terbuka pada bagian organ reproduksi luar yang telah ada larva/ulat dibagian tersebut.

Upaya yang dilakukan adalah pembersihan luka dan pemberian obat topikal pada daerah luka, pengambilan sampel darah untuk mengetahui kondisi kesehatan Gajah secara umum, dan sampel darah akan dikirim ke laboratorium.
Kemudian, setelah dilakukan pengobatan, Tim medis segera menyadarkan satwa dan melepasliarkan kembali ke habitatnya sambil melakukan pemantauan dan pengamatan pergerakan satwa untuk mengetahui kondisi selanjutnya. Gajah terlihat bergerak lebih gesit dari sebelum pengobatan.
Selanjutnya, pada Senin, 25 Oktober 2021, Tim patroli Yayasan TNTN dari Desa Lubuk Kembang Bunga berpatroli untuk mengetahui kondisi Gajah betina yang telah diobati oleh Tim medis Balai Besar KSDA Riau, akan tetapi Tim tidak menjumpai tanda tanda terbaru dari Gajah liar tersebut dari titik pengobatan.
Berdasarkan informasi warga, Gajah liar tersebut sudah mengarah ke hutan tersisa kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo sekitar Bukit Apolo dan pondok Kompe.
Selanjutnya Tim akan melakukan pemantauan kembali untuk memastikan Gajah liar sumatera tersebut benar-benar pulih dan aman serta kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Teso Nilo.
“Agar menciptakan rasa aman dan nyaman, diimbau kepada warga agar melaporkan ke BBKSDA Riau terkait satwa gajah tersebut jika ditemukan di lapangan ke nomor call center 081374742981. Dan diimbau agar warga tidak melakukan tindakan anarkis satwa yang dilindungi termasuk Gajah sumatera,” pungkasnya. [Rls]