Terungkap, Ada Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca

ARASYNEWS.COM – Pihak AstraZeneca akhirnya mengaku vaksin Covid-19 buatannya dapat memicu kondisi langka mematikan, yaitu trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).

AstraZeneca, selaku perusahaan pembuat vaksin, dalam dokumen pengadilan akhirnya mengakui vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan efek samping langka.

Raksasa farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya yang dikembangkan bersama University of Oxford menyebabkan kematian dan cedera serius.

Akibat terungkapnya ini, perusahaan ini menghadapi banyak tuntutan hukum dari individu yang mengalami cedera atau meninggal pasca suntikan tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, beberapa penggugat memperkirakan klaim mereka bernilai hingga 25 juta dolar, sementara ada 51 kasus yang diajukan ke Pengadilan Tinggi London dengan total nilai sekitar 125 juta dolar. AstraZeneca menegaskan keselamatan pasien tetap menjadi prioritas utamanya, pengakuan ini mempercepat proses hukum bagi individu yang mengalami dampak negatif akibat vaksin tersebut.

Diberitakan The Telegraph, Minggu (28/4/2024), para pengacara berpendapat, vaksin AstraZeneca (AZ) menimbulkan efek samping buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diangkat pada 2023 oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen karena pembekuan darah dan pendarahan di otak usai menerima vaksin pada April 2021.

Saat itu, rumah sakit menelepon istrinya sebanyak tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya akan meninggal. AstraZeneca menentang klaim tersebut.

Namun, dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi di Inggris pada Februari lalu, perusahaan farmasi ini menyebut vaksinnya dapat menyebabkan TTS.

“Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme alasannya tidak diketahui,” tulis AstraZeneca.

“Lebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus individu akan bergantung pada bukti ahli,” lanjutnya.

Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19. Menurutnya, sebutan kondisi langka menandakan bahwa masalah kesehatan ini tidak dialami oleh semua penerima vaksin, bahkan sangat jarang terjadi

“TTS ini terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa, (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia,” jelasnya, Selasa (30/4/2024) melalui media.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin AstraZeneca telah disetujui untuk digunakan pada manusia sebelumnya. []

You May Also Like