Sidang Paripurna Anggota Dewan Ricuh, Saling Lempar dan Nyaris Baku Hantam

ARASYNEWS.COM, SOLOK – Sidang paripurna DPRD Kabupaten Solok pada Rabu (18/8) siang berakhir ricuh. Sejumlah anggota dewan saling lempar dan nyaris terlibat baku hantam.

Bahkan emosi sejumlah anggota dewan itu semakin memuncak dan tak terkendali sehingga berujung terjadinya aksi saling dorong.

Terlihat juga, beberapa buah barang seperti asbak rokok yang terdapat diatas meja pun dibanting hingga pecah dan melayang.

Akibat mosi tidak percaya dari fraksi PAN dan Golkar terhadap Ketua DPRD kabupaten Solok Dodi Hendra, pada sidang paripurna penyampaian laporan hasil pembahasan RANPERDA RPJMD diruang sidang DPRD kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu yang berdampak keributan, (18/8).

Namun, ketua Fraksi PPP, Dendi, S.ag, membantah karena hingga saat ini, Dodi Hendra masih berstatus Ketua DPRD yang sah.
dan Berhak memimpin Rapat sidang Paripurna, karena undangan sidang pun ditandatangani oleh Dodi Hendra selaku ketua DPRD kabupaten Solok.

Awalnya agenda sidang paripurna dibuka sekitar pukul 11.00 WIb. Sidang dibuka langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra dan dihadiri langsung oleh Bupati Solok, Epyardi Asda.

Sejak awal sidang dibuka dengan agenda penyampaian laporan hasil pembahasan Raperda RPJMD. Interupsi dari anggota dewan langsung disampaikan dalam suasana sidang. Karena situasi cukup panas, sidang pun terpaksa diskors selama 30 menit.

Kemudian, ketika sidang kembali dibuka oleh pimpinan sidang Dodi Hendra, aksi interupsi dari anggota dewan kembali terjadi.

Nazar Bakri, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Solok fraksi PKS awalnya menyampaikan pendapat melalui interupsinya. Setelah itu Hafni Hafis anggota dewan dari fraksi Gerinda juga menyampaikan interupsi guna menyampaikan pendapatnya.

Tengah Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lainya juga melayangkan interupsi. Bahkan aksi interupsi yang disampaikan oleh sejumlah anggota dewan itu terkesan secara tumpang tindih.

Aksi interupsi sejumlah anggota dewan terkait mempersoalkan pimpinan sidang itu, dan semakin memanas serta sejumlah anggota dewan lainnya juga tersulut emosi. Karena emosi yang tak terkendali, sejumlah anggota dewan pun terlibat aksi saling tunjuk untuk memisahkan dan meredakan agar tidak terjadi aksi saling pukul.

Bahkan situasi di ruang sidang paripurna dewan terhormat itu semakin memanas dan tak terkendali. Keributan itu terjadi hingga keluar ruang sidang.

Aksi pukul meja hingga membanting asbak rokok terlihat ikut mewarnai aksi anggota dewan didalam ruang sidang.

Akhirnya sidang terpaksa kembali diskors dengan memilih melakukan rapat internal dewan. []

You May Also Like