ARASYNEWS.COM – Makan siang gratis merupakan program dari Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Program ini belum ditentukan kapan pastinya akan dimulai. Ada kabar akan langsung dimulai pada awal-awal pemerintahan dibawah kepemimpinan Prabowo, pada awal tahun 2025 , dan ada yang juga kabar akan dimulai pada tahun 2029 karena masih dilakukan pendataan.
Untuk di kota Pekanbaru, program makan siang gratis ini terus dilakukan uji coba. Program ini khusus diberikan untuk sekolah negeri mulai dari tingkat SD sampai SMP yang ada di kota Pekanbaru.
Adapun sasaran ini, dikutip dari keterangan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, yang pertama adalah dua sekolah di perbatasan kota Pekanbaru.
“Jadi sasaran makan siang gratis nanti adalah SD Negeri 185 dari kelas 1 sampai kelas 6, dengan jumlah siswa sekitar 146 orang. Untuk tingkat SMP, kami fokus pada SMP Negeri 49 yang memiliki total 72 siswa. Sekolah ini berada di Jalan Geringging, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur,” ungkal Jamal, dikutip pada Senin (30/9).
Uji coba sebelumnya dilakukan di sekolah yang berada di tengah kota Pekanbaru.
“Untuk sekarang, kami akan mencoba simulasi ini di pinggiran kota,” kata Jamal.
Ia mengharapkan program ini nantinya dapat meningkatkan gizi siswa dalam mendukung kegiatan belajar.
Diketahui, untuk kota Pekanbaru, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,8 miliar untuk satu kali pelaksanaan program unggulan ini mulai dari tingkat PAID hingga SMP sederajat. Dengan total siswanya adalah sebanyak 120 ribu.
Siswa-siswi tersebut sudah didata dan diusulkan Pemko Pekanbaru ke pemerintah pusat sebagai penerima makan siang gratis.
Sedangkan budget untuk per orangnya adalah senilai Rp 15 ribu per paket.
Jamal menyebutkan, kebutuhan anggaran dan jumlah peserta didik penerima Makan Siang Gratis itu diusulkan bersamaan dengan laporan hasil uji coba Makan Siang Gratis yang telah dilaksanakan di SDN 68 dan SMPN 32 pada 12 September lalu. Ada 939 peserta didik di dua sekolah itu yang menerima.
Dikatakan Jamal, pihaknya sudah membuat banyak laporan dan mengirimkan laporan ke kementerian hasil uji coba yang sebelumnya.
“Yang kita laporkan seputar pelaksanaan, mulai dari persiapan hingga pendistribusian. Kemudian kita juga memberikan hitungan uang, dana yang diperlukan dengan jumlah anak 120 ribu dikali Rp15 ribu, butuh dana sekian,” kata Jamal.
Akan tetapi, dikatakannya, jumlah tersebut masih bersifat usulan.
“Budget (Rp 15 ribu) itu baru masukan, sudah masuk satu kotak susu. Tapi jika nanti uangnya dikurangkan, maka kita kurangi susunya,” tukas Jamal.
[]