Misteri Segitiga Masalembo, Banyak Korban Kapal Tenggelam, Mirip Dengan Segitiga Bermuda

ARASYNEWS.COM – Perairan punya banyak kisah yang masih menjadi misteri, salah satunya adalah ‘Setiga Bermuda’ yang terletak di dekat benua Amerika. Perairan antara Bermuda dan Kuba di Amerika Tengah ini telah menghilangkan puluhan kapal laut dan pesawat secara misterius sejak tahun 1840.

Namun, siapa sangka, di Indonesia, juga ada tempat yang misterinya mirip dengan itu. Banyak orang yang mengenalnya dengan kawasan Segitiga Masalembo, sebuah garis khayal yang menghubungkan Pulau Bawean, Kota Majene, dan Kepulauan Tengah yang berada di Laut Jawa dan termasuk wilayah perairan Masalembo.

Sejumlah peristiwa yang terjadi inilah yang terjadi inilah yang ditulis oleh Mochammad Chaeran dari Universitas Maritim AMNI Semarang dalam karya ilmiah bertajuk “Misteri Segitiga ‘Masalembo’ Merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia” yang diunggah di Jurnal Sains dan Teknologi Maritim.

Dalam jurnal itu, Mochammad Chaeran mencatat sejumlah kecelakaan kapal yang tercatat di wilayah itu. Pada bulan-bulan tertentu, kondisi perairan yang terletak di timur Laut Jawa ini menghasilkan ombak yang tinggi dan pusaran arus yang bisa mengakibatkan kecelakaan kapal dan pesawat.

Dirangkum dari berbagai sumber, banyak catatan kisah keangkeran dan misteri kecelakaan laut di perairan ini. Dan kisah angker dan misteri Segitiga Masalembo bermula pada tahun 1981. Sebuah kecelakaan laut mengejutkan seantero negeri.

Menurut jurnal sains dan teknologi maritim yang berjudul “Misteri Segitiga ‘Masalembo’ Merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia,” kecelakaan di perairan ini diawali oleh tenggelamya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II pada 27 Januari 1981.

Kapal yang membawa 1.105 Penumpang, 191 mobil, dan 200 motor tersebut, terbakar di tengah perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan akhirnya karam di perairan Masalembo. Akibat kejadian tersebut, 431 orang tewas termasuk sang kapten, Abdul Rivai.

Setelah 25 tahun kasus tenggelamnya KMP Tampomas II, kecelakaan di perairan Masalembo dimulai lagi oleh karam Kapal Ferry Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006. Kapal tersebut berangkat dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, menuju Semarang, Jawa Tengah.

Kapal mengangkut 542 penumpang, tujuh truk besar, dan satu alat berat tersebut. Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga kapal tersebut tenggelam karena cuaca buruk.

Tidak kurang dari satu minggu, kecelakaan kembali terjadi di perairan Masalembo. Kali ini kecelakaan menimpa pesawat udara Adam Air tujuan Surabaya-Manado yang terbang pada 1 Januari 2007.

Pesawat yang membawa 102 penumpang itu dinyatakan hilang tanpa jejak setelah tak bisa dihubungi ATC Makassar. Akibat kejadian tersebut, seluruh penumpang yang berjumlah 102 orang meninggal dunia.

Sejak pertengahan 2007, kecelakaan kapal laut mendominasi catatan kelam sejarah transportasi Indonesia

Tak sampai di sana, rentetan tenggelamnya kapal terus terjadi. KM Mutiara Indah pada 19 Juli 2007, KM Fajar Mas pada 27 Juli 2007, KM Sumber Awal pada 16 Agustus 2007, KM Teratai Prima pada 11 Januari 2009, KM Meratus Banjar II pada 2 September 2015, hingga KM Lintas Belawan pada 17/2/2016, semuanya mengalami kecelakaan, kemudian karam di perairan tersebut.

Dan yang baru-baru ini adalah kapal selam Nanggala 402 yang membawa 53 orang awak kapal. Kecelakaan ini disimpulkan akibat faktor alam yang terjadi.

Segitiga Masalembo ini tak lepas dari mitos-mitos cerita yang beredar di masyarakat. Mulai dari kerajaan makhluk halus, hingga penampakan binatang raksasa bertebaran.

Perbincangan soal mitos memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Terutama mitos yang ada kaitannya dengan Segitiga Masalembo.

Cukup banyak mitos yang pernah mewarnai kisah kawasan perairan angker tersebut. Salah satunya mengenai kerajaannya makhluk halus.

Dikutip dari histori.id, agar diberi keselamatan dan dihindarkan dari kecelakaan, setiap transportasi yang akan melewati kawasan tersebut diharuskan memberi salam dan sesajen.

Beberapa orang, bahkan mengaku pernah melihat penampakan aneh mulai dari burung raksasa, ular laut raksasa hingga naga.

Mitos lain yang berasal dari nelayan Masalembo menyebut jika ada gelombang bergaris putih, haram hukumnya untuk menerjang. Mitosnya, itu adalah lintasan sakral dari daerah Ratu Malaka, ibu dari Suku Laut.

Berbagai spekulasi ilmiah pun pernah menjelaskan kenapa Segitiga Masalembo begitu angker untuk dilewati

Sama seperti kisah di Segitiga Bermuda. Spekulasi ilmiah pun tampaknya diedarkan untuk menutupi mitos-mitos yang ada di masyarakat.

Mulai dari berbahayanya pertemuan dua arus laut di Segitiga Masalembo, kantung udara di tengah laut, hingga magnet bumi yang jadi penyebab pesawat dan kapal kehilangan arah, pernah jadi spekulasi ilmiah untuk menjelaskan Segitiga Masalembo.

Spekulasi mengenai magnet bumi memang sudah beredar di masyarakat, tapi belum sampai saat ini belum ada yang bisa, sedikit atau banyak, menjelaskan hipotesis tersebut.

Berbeda dengan arus laut, banyak orang yakin hal tersebut jadi alasan yang cukup masuk akal. Buktinya, kecelakaan kapal laut terjadi lebih sering ketimbang kecelakaan pesawat. Kawasan Segitiga Masalembo dikenal memiliki arus sangat kencang.

Dari arah Laut Jawa, arus kencang memanjang ke dua arah, yaitu arah barat dan selatan Pulau Sulawesi. Sedangkan di sisi lain, jenis arus berbeda datang dari utara Pulau Sulawesi memanjang melewati Selat Makassar menuju selatan dan akhirnya melaju ke dua arah. Satu ke arah timur dan satunya ke arah selat Lombok.

Seringnya kecelakaan di wilayah tersebut hasil ilmiah yang disebutkan adalah dikarenakan faktor alam. Ini karena merupakan daerah pertemuan antara arus Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, dan Selat Makasar.

Pada satu titik, tepatnya di perairan Masalembo, dua arus utama yang disebutkan tadi. Atas dasar teori arus laut tersebutlah banyak musibah terjadi pada waktu antara Desember-Januari atau Juli-Agustus. Pada bulan-bulan tersebut, arus laut sedang kencang-kencangnya dan cukup berbahaya untuk kelancaran transportasi.

Soal kantong udara, kawasan ini konon memiliki sebuah ruangan berisi udara yang mengalir dengan kecepatan tinggi, sehingga mampu menyedot materi yang melewati kawasan tersebut. Jadi ketika ada pesawat terbang rendah, konon bisa terhisap menghantam laut atau terlempar melambung ke atas.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi di Segitiga Masalembo membuat orang-orang percaya bahwa ada sebuah misteri yang terjadi di kawasan perairan Masalembo. Namun pada akhirnya, manusia hanya mampu menerka-nerka lewat hipotesisnya, dan Tuhan-lah yang tahu persisnya. []

You May Also Like