Menghapus Dosa Dengan Memaafkan Sebagaimana Firman Allah SWT

ARASYNEWS.COM – Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak luput dari kesalahan, karena itu Islam mengajarkan setiap manusia untuk saling memaafkan. Secara makna, memaafkan berarti seseorang yang rela memberikan maaf kepada orang lain, memaafkan kesalahannya tanpa ada rasa benci dan ingin membalas.

Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain, bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, Allah juga memberi ganjaran pahala bagi mereka yang meminta maaf kepada sesamanya. Hal itu Allah sampaikan dalam kitab suci Al-Qur’an

Sifat suka memaafkan merupakan salah satu sifat Rasulullah ﷺ. Baginda Rasul selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya.

Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk tetap berbuat baik kepada orang lain meskipun orang tersebut membalasnya dengan kejahatan.

“Adalah Rasulullah ﷺ orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَءَاتِيَةٌ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ

“Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan, sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS Al Hijr: 85)

Selain itu, ada beberapa firman Allah yang dapat menjadi pelajaran tentang memaafkan atau juga meminta maaf yang bisa diamalkan di kehidupan sehari-hari

Surat Al-Ma’idah Ayat 13, Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ dalam menghadapi orang-orang yahudi di zaman dahulu janganlah merasa khawatir, tetapi hendaklah memaafkan kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan.

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ لَعَنَّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَٰسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ma’idah : 13)

Dalam surat Ali ‘Imran ayat 133 dan 134 memiliki makna bahwa manusia akan diberikan ampunan dari Allah dan surga seluas langit dan bumi apabila orang itu berinfak, mampu mengendalikan kemurkaannya, dan memaafkan kesalahan orang lain.

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran: 133)

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 133).

Pada Surat Al A’raf ayat 199, menyebutkan tentang makhluk sosial. Kita dianjurkan untuk mudah dalam memaafkan perlakuan orang-orang dan jangan membalas kejahatannya. Anjurkan seluruh orang untuk mengerjakan makruf, yakni perbuatan baik serta berpalinglah dari orang yang bodoh.

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al A’raf : 199).

Pada Surat Al-Jatsiyah ayat 14, mengajarkan dan mendidik kaum muslimin agar dapat berlapang dada, suka memaafkan, dan berjiwa besar dalam menghadapi segala sesuatu di hidupnya. Sebabnya ialah karena Allah yang akan memberikan pembalasan yang setimpal kepada mereka yang sesuai dengan perbuatannya.

قُل لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَغْفِرُوا۟ لِلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ لِيَجْزِىَ قَوْمًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah : 14)

Pada surat Asy-Syura ayat 37, menerangkan bahwa yang akan memperoleh kesenangan yang abadi di akhirat nanti salah satunya ialah orang-orang yang apabila amarahnya timbul, mereka diam menahan amarahnya, memaafkan orang yang menyebabkan kemarahannya, dan tidak ada dalam batinnya sedikit pun rasa dendam.

وَٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا۟ هُمْ يَغْفِرُونَ

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy-Syura : 37)

Pada Surat Asy-Syura ayat 40, menjelaskan bahwa untuk tidak membalas kejahatan orang lain, tetapi memaafkan dan memperlakukan dengan baik orang yang berbuat jahat kepada kita. Allah akan memberikan pahala kepada orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan orang lain juga salah satu kiat penebusan dosa.

وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy-Syura : 40)

Dan pada surat Asy-Syura ayat 43, menerangkan bahwa orang-orang yang sabar dan memaafkan perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang lain atas dirinya, sedangkan ia sanggup membalasnya, mereka itu telah melakukan sesuatu yang utama dan berhak menerima pahala yang banyak.

وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS. Asy-Syura : 43)

Dan selanjutnya, pada Surat At Taghabun ayat 14. Ayat ini terdapat peringatan kepada orang beriman agar berhati-hati terhadap pasangan dan anak. Bisa jadi mereka menjadi musuh bagi kita semua, orang yang memperlambat kita dalam berjihad dan berhijrah di jalan yang diridhoi Allah SWT. Akan tetapi untuk menghadapi itu semua kita dianjurkan untuk selalu memaafkan kesalahan, menyayangi, dan tetap menyantuni mereka.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. At Taghabun : 14).

[]

You May Also Like