Mengenal Tanaman Kenaf yang Mirip Tanaman Ganja Ternyata Bermanfaat dan Bernilai Tinggi

ARASYNEWS.COM – Beberapa waktu lalu viral akan tanaman yang tumbuh subur hingga menjulang tinggi di salah satu lahan kosong yang berlokasi di dekat masjid di Marpoyan Damai kota Pekanbaru.

Tanaman itu diduga adalah tanaman ganja karena bentuknya yang mirip, mulai dari daun hingga batangnya.

Ada ratusan batang yang terlihat tumbuh dan baru diketahui warga. Sehingga penampakan itu akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib.

Kemudian diambil sampel dan dilakukan penelitian akan tanaman yang mirip ganja itu. Dan setelah pemeriksaan laboratorium, tanaman itu adalah tanaman Kenaf. Lantas, apa itu tanaman Kenaf?

Dikutip dari berbagai buku tentang tanaman, Kenaf merupakan tumbuhan yang hidup di dataran rendah dengan iklim tropis dan subtropis.

Kenaf dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut, dan lahan banjir.

Tanaman Kenaf merupakan salah satu tanaman serat yang paling dicari oleh pasar global adalah kenaf atau yang dikenal juga sebagai yute jawa dan juga rami jawa. Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus) merupakan tanaman serat yang berasal dari Afrika dan Asia Tenggara dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan iklim yang berbeda-beda.

Tanaman ini mudah tumbuh dan menjadi salah satu tanaman yang unik dan bernilai jual.

Tanaman ini masuk dalam keluarga Malvaceae, kerabat dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang sepatu, okra, rosela, hingga tembakau.

Kenaf memiliki ciri seperti tumbuhan semak dengan klasifikasi tumbuhan setahun. Tinggi tanaman kenaf mencapai 3 meter.

Batangnya tidak bercabang, sebagian besar gundul, dan sebagian berduri tempel. Daunnya berbentuk jantung dan bagian atas daun berbentuk seperti jari dan melengkung ke dalam yang mirip dengan daun ganja. Bunganya muncul dari ketiak daun, tangkainya pendek, kuning atau merah-keunguan di bagian tengah. Sedangkan buahnya agak bulat, kasar dengan panjang 1–2 cm.

Kenaf telah lama dikenal di Indonesia, dan India. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Aceh. Budidaya kenaf dapat dilakukan diberbagai jenis tanah. Metode penanaman cukup dengan menabur biji saja dengan kondisi lahan harus ada air. Kalau kondisi air tercukupi, dalam waktu 5-7 bulan sudah bisa panen. Akan tetapi jika kesulitan air masa panen bisa sampai satu tahun lebih.

Kementerian Pertanian melalui Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BSIP TAS) – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf, namun sayangnya budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun.

Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare (ha). Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung. Padahal serat yang ada pada kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Hampir seluruh bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.

Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan. Upaya memang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi ini.

Daun kenaf mengandung protein kasar 24 persen. Kandungan tersebut baik untuk pakan ternak unggas. Biji kenaf juga memiliki kandungan lemak 20 persen yang bagus untuk minyak goreng. Kenaf bagi pembuatan minyak goreng karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (Oleat dan Linoleat).

Kayu kenaf pun sangat baik sebagai bahan baku industri particle board untuk berbagai keperluan seperti furnitur, pintu, jendela, kusen, pelapis dinding rumah. Serat kenaf juga kerap difungsikan sebagai bahan baku berbagai industri seperti: fibre board, geo-textile, soil remediation, pulp dan kertas, tekstil, karpet, kerajinan tangan.

Bagian lainnya adalah serat kenaf yang kuat dan serbaguna yang punya nilai jual yang cukup tinggi. Serat kenaf terutama terdapat pada batangnya, serat ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan kertas, bahan bangunan, tekstil, dan bahan isolasi. Keunggulan serat kenaf adalah kekuatan dan ketahanannya terhadap kelembaban, serta kemampuannya untuk diolah menjadi produk-produk yang ramah lingkungan.

Manfaat penggunaan serat kenaf pada berbagai aspek, diantaranya adalah: industri tekstil, bahan bangunan, pulp dan kertas, dan bioenergi.

Selain itu, kenaf memiliki keunggulan dalam hal pertanian yang berkelanjutan. Tanaman kenaf membutuhkan sedikit pupuk dan pestisida. Hal ini menjadikan kenaf sebagai alternatif yang menarik bagi petani yang ingin diversifikasi tanaman mereka atau mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Kesederhanaan dalam budidaya kenaf juga menjadikannya populer di berbagai negara dengan iklim tropis dan subtropis.

Tidak hanya menjadi tanaman serbaguna tetapi juga memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, mulai dari industri tekstil hingga bioenergi. Dengan pertumbuhannya yang cepat, sifat ramah lingkungan, dan potensi yang luas, kenaf memiliki peran yang penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengembangan ekonomi.

Kenaf memiliki potensi untuk menjadi salah satu tanaman yang paling berharga dalam upaya menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. []

You May Also Like