
ARASYNEWS.COM, JAKARTA – Terkait adanya klaster di lingkungan sekolah, membuat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim angkat bicara.
Nadiem mengatakan akan terus berjuang untuk murid-murid bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Hal tersebut terlihat sekitar 80-85% masyarakat ingin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan kembali.
“Jadi itu jadi pegangan saya, saya di sisinya orang tua dan murid-murid kita. Itu yang jadi pegangan kita, enggak apa-apa kalau saya sedikit dikritik-kritik enggak apa-apa,” katanya dikutip dalam akun YouTube Republika Official, Rabu (29/9/2021).
Meskipun begitu, ia tidak mempermasalahkan pro dan kontra yang dilontarkan kepada dirinya. Nadiem bahkan menganggap hal tersebut sebagai pengorbanan pihaknya untuk para pelajar di Indonesia.
“Tutup sekolah kan saya disalahkan, buka sekolah saya disalahkan. Enggak apa-apa. Sudah biasa namanya pengorbanan lah,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan pelaksanaan PTM sudah tertera dalam SKB 4 menteri. Ia bahkan optimis saat ini tidak ada sekolah yang akan ditutup akibat adanya temuan kasus di lingkungan sekolah.
“Kalau misalnya ada klaster ataupun terkena infeksi ada SOP-nya. Sekarang udah enggak zaman lagi menutup daerah sekolah, tidak akan delta varian lagi, insyaallah tidak ada lagi, yang ada seperti itu, kalau ada level 4 ya kemungkinan begitu, saat ini kemungkinannya kecil,” pungkas Nadiem Makarim. []