ARASYNEWS.COM –
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surat al Kafirun:
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
Artinya:
- Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
- Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
- Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
- Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
- dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
- Untukmu agamamu, dan untukku, agamaku”.
Surat al Kafirun merupakan surat ke-109 yang diturunkan di kota Mekkah. Surat ini terdiri dari enam ayat, yang arti surat ini adalah orang-orang kafir.
Ayat keenam dari surat ini menjelaskan tentang pentingnya tetap berpegang teguh pada agama dan aqidah Islam. Dan ini menjadi pedoman bagi umat Muslim.
Surat ini mengandung makna tentang toleransi, ketauhidan, ataupun peribadahan. Masing-masing ayat dalam surat al Kafirun menjelaskan tentang pentingnya tetap menjaga prinsip aqidah Islam, peribadahan, dan ketauhidan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Karena itulah arti Lakum diinukum wa liya diin menjelaskan tentang ketegasan dan keterangan umat Islam yang menyatakan tetap memegang teguh agama.
Arti Lakum diinukum wa liya diin juga mengandung makna bahwa toleransi yang dimaksudkan adalah dengan tidak mencampuradukan peribadahan agama Islam dengan agama lain.
Konsep arti Lakum diinukum wa liya diin adalah tidak mengganggu peribadahan agama lain serta umat muslim tetap berpegang teguh pada aqidah Islam dan salah satunya mengikuti ajaran agama lain termasuk didalamnya kebiasaan yang dilakukan agama lain.
Sebelum mengetahui apa arti Lakum diinukum wa liya diin, penting juga tahu bacaan dan arti surat al Kafirun. Sebab, arti Lakum diinukum wa liya diin termasuk bacaan surat al Kafirun yakni ayat ke-6. Sedangkan bacaan surat al Kafirun dan artinya juga perlu kita ketahui bersama untuk memudahkan memahami makna dan arti Lakum diinukum wa liya diin
Surat Al Kafirun sebenarnya mengandung arti tentang pentingnya saling bertoleransi dan menghargai antar penganut agama lain. Mengandung tafsir tentang salah satu prinsip pokok dalam aqidah.
Berdasarkan tafsir dan arti Lakum diinukum wa liya diin, ayat ke-6 surat Al Kafirun ini mengandung makna tentang pentingnya berpegang teguh pada aqidah yakni dengan tidak mencampuradukan peribadahan agama Islam dengan penganut agam lain.
Ini harus dipahami umat Muslim sebagai salah satu bentuk dari pentingnya menjaga aqidah dan peribadahan. Sebab makna dari menghargai penganut agama lain adalah dengan tidak menyerupai atau meniru, peribadahan agama lain.
Tafsir menurut Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari adalah, “Bagi kalian agama kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya selama-lamanya karena ia telah disegel atas kalian. Dan telah ditetapkan bahwa kalian tidak akan berpisah darinya dan bahwasanya kalian akan mati di atasnya. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)
Dari makna tafsir dan arti Lakum diinukum wa liya diin di atas menunjukkan bahwa bertoleransi dan menghargai bukan dalam ranah aqidah atau ibadah. Karena itulah bagi umat muslim maka menjalankan ibadah, menaati perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala sesuai dengan sebagaimana ajaran Islam dengan tidak mencampuradukkan dengan peribadahan penganut agama lain.
Selain itu, dari ayat ke-6 surat Al Kafirun ini berdasarkan tafsir di atas dapat bermakna juga jika umat muslim menyatakan dengan tegas tidak meninggalkan Islam ataupun berpindah agama dengan tetap berpegang teguh pada agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi kesyirikan.
Dalam tafsir lain juga dijelaskan tentang arti Lakum diinukum wa liya diin berdasarkan tafsir Al-Muyassar sebagai berikut dilansir dari tafsirwe.com. “Bagi kalian agama kalian yang kalian bersikukuh mempertahankannya, dan bagiku agamaku yang aku tidak akan mencari selainnya.”
Dalam prinsip aqidah Islam, arti Lakum diinukum wa liya diin menjelaskan tentang salah satu prinsip aqidah Islam. Aqidah adalah kepercayaan dasar atau keyakinan pokok. Arti aqidah Islam adalah keimanan teguh dan pasti kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menjalankan kewajiban, bertauhid, serta taat kepada perintah Allah. Tak hanya itu saja, aqidah juga beriman kepada malaikat Allah, Rasul-rasul Allah, kitab Allah, hari Akhir, serta takdir baik ataupun buruk.
Sedangkan arti Lakum diinukum wa liya diin dan prinsip dalam aqidah Islam bahwa tidak ada tawar menawar dalam hal aqidah. Artinya, bagi umat muslim prinsip aqidah, ibadah tidak bisa ditawar lagi. Sementara, dalam hal muamalah atau urusan sosial dengan manusia lain maka diperbolehkan tanpa memandang agama yang dianut. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan sesuai dengan arti Lakum diinukum wa liya diin, tafsir dan penerapannya. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
- Tidak menyerupai atau meniru suatu kaum dalam hal ini orang-orang kafir dan sebagai contoh kebiasaan yang dilakukan orang kafir, dan
- Tidak ikut serta dalam perayaan atau peribadahan umat agama lain dan termasuk diantaranya turut mengucapkan selamat kepada umat lain.
Itulah arti Lakum diinukum wa liya diin dan prinsip dalam aqidah Islam yang perlu dipahami. Semoga dengan ulasan di atas dapat memudahkan kita semua sebagai umat Muslim untuk memahami apa makna dan arti Lakum diinukum wa liya diin.
Wallahu alam, []