ARASYNEWS.COM – Pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Gubernur Sumbar menggencar program pemerintah untuk vaksinasi dengan tema Sumdarsin (Sumbar sadar vaksin).
Menurut Mahyeldi, gerakan ini bisa melebihi target dalam upaya meningkatkan angka capaian vaksinasi di berbagai daerah di Sumbar.
“Melihat antusiasme warga tidak hanya di Kota Padang tetapi juga di 18 kabupaten/kota yang juga melaksanakan gerakan ini secara serentak kita optimis capaiannya bisa lebih dari 120 persen,” kata Mahyeldi dalam keterangan tertulis, yang dipublikasikan, dikutip pada Sabtu (6/11/2021).
Data sebelum Gerakan Sumdarsin ini menyebutkan capaian vaksinasi Sumbar 34,54 persen, dan ini lebih baik dibanding di Papua, Aceh, Maluku, Maluku Utara, Sulteng dan Sultra.
Mahyeldi mengatakan hal tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintahan daerah bersama dengan Polda dan Korem 032 Wirabraja dalam upaya segera mencapai herd immunity di Sumbar.
“Kita yakin dengan upaya dan kerja sama dari berbagai pihak capaian vaksinasi di Sumbar akan naik secara signifikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra mengatakan antusiasme masyarakat Sumbar yang terlihat dalam gerakan Sumdarsin mematahkan anggapan bahwa masyarakat tidak mendukung vaksinasi.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat tidak hanya terlihat di Kota Padang, tetapi juga dari 18 kabupaten kota lainnya yang terpantau secara virtual.
Kapolda meyakini, pada akhir tahun peringkat capaian vaksinasi di Sumbar bisa menembus 10 besar tertinggi nasional bahkan lebih baik lagi.
Sebagai informasi, Mahyeldi meluncurkan Gerakan Sumdarsin ini bersama Kapolda Sumbar dan Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada. Turut hadir juga dalam kegiatan itu, kepala OPD Sumbar, sejumlah tokoh masyarakat, serta ribuan orang masyarakat.
Dalam kegiatan, Mahyeldi dan pihaknya juga menyerahkan bantuan sosial dan doorprize bagi masyarakat yang telah divaksin.
Di berbagai daerah di Sumbar, pemerintah daerah bersama pihak kepolisian juga mulai gencar vaksinasi kepada masyarakat. Masyarakat bahkan juga dibujuk dengan disediakannya doorprize agar masyarakat mau untuk divaksin.
Bukan hanya itu saja, masyarakat juga dipaksa agar mau divaksin dengan berbagai ancaman. Salah satunya dengan memeriksa sertifikat vaksin dalam PeduliLindungi pada masyarakat. []
