ARASYNEWS.COM – Tentang diresmikannya dari dana hibah Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mendapat banyak tanggapan dari berbagai masyarakat di media sosial.
Masjid ini diresmikan Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Senin (14/11/2022).
Banyak kritik dari masyarakat yang tidak mengetahui tentang pembangunan masjid ini yang sesungguhnya merupakan dana hibah dari UEA untuk Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma’arif, usai peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed yang merupakan hibah atau hadiah dari Presiden UEA untuk Presiden Jokowi.
Di sisi lain, dengan diresmikannya masjid ini, dikatakan akan menghentikan anggapan negatif orang-orang yang nyinyir, terutama orang-orang baik dari pemerintahan atau masyarakat yang kerap menyebut ‘kadrun’.
“Kadrun kasih hadiah masjid ya sama yang suka nyinyir sama yang dianggap kadrun? Hehehe,” ujar Slamet, dikutip dari RMOL, Selasa (15/11/2022).
Melihat keakraban Presiden Jokowi dengan MBZ, Slamet pun meminta semua pihak yang sering mengatakan kadrun terhadap umat Islam untuk bertaubat.
“Makanya semua berhenti nyinyir dah, tuh bantuan diterima juga,” sindir Slamet.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari Pangeran MBZ ini dilakukan sejak Maret 2021 lalu. Dan memakan waktu setahun. Pembangunan masjid yang megah ini dengan nilai konstruksi Rp278 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas sekitar 26.581 m2 yang terdiri dari tiga lantai serta dilengkapi dengan lift.
Masjid ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai tempat ibadah, pusat untuk memoderasi segala hal, termasuk untuk pusat orang berdiskusi, silaturahmi, dan pendidikan.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Taj Yasin Maimoen, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, serta lainnya.
Tentang hadirnya masjid ini seakan juga tidak sedikit yang menanyakan bantuan dari negara lainnya yang ada di dunia untuk Indonesia. Salah satunya adalah China yang sampai saat ini belum terlihat adanya hibah atau bantuan cuma-cuma untuk kepentingan masyarakat di Indonesia. []