Makanan Minuman yang Disukai Setan Serta Tata Caranya yang Sebaiknya Kita Hindari

ARASYNEWS.COM – Kita sebagai umat muslim muslimah agar sebaiknya terhindar dari godaan setan dan masuk dalam golongan setan dan jin maka sebaiknya melakukan adab-adab makan dan berdoa sebelum makan ataupun minum. Hal ini karena apa yang kita konsumsi dapat memberi kenikmatan dan membawa berkah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .

Untuk diketahui, setan dan jin merupakan makhluk gaib yang diciptakan Allah dari api. Mereka juga membutuhkan makan dan minum.

Sebagaimana firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Al-Hijr ayat 26-27

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ

وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ

Latinnya: Wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama`im masnụn. Wal-jānna khalaqnāhu ming qablu min nāris-samụm

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

Mereka (setan dan jin) (mengutip buku Mengapa Malaikat dan Setan di Rumah Kita? oleh Abu Hudzaifah Ibrahim dan Muhammad ash-Shayim), disebutkan bahwa terdapat banyak dalil yang menjelaskan tentang makanan dan minuman kesukaan setan.

Disebutkan dalam kitab shahih Bukhari, Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah menyuruhnya mencari beberapa batu untuk beliau beristinja (bersuci). Rasulullah berpesan, “Tetapi, engkau jangan membawa kepadaku tulang atau kotoran binatang (yang kering)!”

Abu Hurairah lantas menanyakan penyebabnya. Beliau menjawab, “Karena tulang dan kotoran binatang (yang telah kering) itu adalah makanan jin. Sesungguhnya, telah datang kepadaku serombongan jin dan mereka adalah sebaik-baiknya jin untuk meminta bekal (makanan) kepadaku. Aku berdoa kepada Allah agar menjadikan setiap tulang dan kotoran binatang (yang telah kering) yang mereka lewati di jalan sebagai makanan jin.”

Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ juga bersabda hal yang serupa: “Janganlah kalian beristinja (bersuci) dengan kotoran binatang atau tulang karena keduanya adalah makanan saudaramu, jin.”

Selain makanan, setan dan jin juga membutuhkan minum. Hanya saja ada beberapa yang mereka minum diminum juga oleh manusia.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 90,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Latinnya: Yā ayyuhallażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min ‘amalisy-syaiṭāni fajtanibụhu la’allakum tufliḥụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Ibnul Qayyim menyimpulkan dari firman Allah itu bahwa minuman yang memabukkan adalah minuman setan. Setan itu minum dari minuman yang dibuat oleh para sekutunya atas perintah setan. Lantas, ia bersekutu dengannya dalam pekerjaan itu, begitu pula dengan minum, dosa, dan hukumannya.

Hadits lainnya

Terkait dengan kebutuhan makanan dan minuman jin, dikutip dari Dewan Pembina Konsultasisyariah, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan, terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa jin melakukan aktivitas makan dan minum sebagaimana manusia, diantaranya,

  1. HR Muslim

Dalam hadis dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda agar kita tidak meniru kebiasaan setan ketika makan minum

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

“Jika salah seorang di antara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim 2020).

  1. Dalam hadits dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.” Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), “Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.” Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), “Kalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim 2018).

Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ
“Setan terus makan bersamanya hingga ketika ia menyebut nama Allah (Bismillah), setan memuntahkan apa yang ada di perutnya.” (HR. Abu Daud 3768, Ahmad 18963 dan al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).

  1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

Bahwasanya ia pernah membawakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wadah berisi air wudhu dan untuk istinjak beliau. Ketika ia membawanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa ini?” “Saya, Abu Hurairah”.

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta, “Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang dan kotoran.” Abu Hurairah berkata, “Kemudian aku mendatangi beliau dengan membawa beberapa buah batu dengan ujung bajuku. Hingga aku meletakkannya di samping beliau dan aku berlalu pergi. Ketika beliau selesai buang hajat, aku pun berjalan menghampiri beliau dan bertanya, “Ada apa dengan tulang dan kotoran?” Beliau bersabda,

هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ ، وَإِنَّهُ أَتَانِى وَفْدُ جِنِّ نَصِيبِينَ وَنِعْمَ الْجِنُّ ، فَسَأَلُونِى الزَّادَ ، فَدَعَوْتُ اللَّهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا
“Tulang dan kotoran merupakan makanan jin. Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari daerah Nashibin dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar setiap kali mereka melewati tulang dan kotoran, mereka mendapatkan makanan padanya”. (HR. Bukhari 3860)

  1. Dalam hadis lain dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

لاَ تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلاَ بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ

“Janganlah kalian beristinja’ (membersihkan kotoran pada dubur) dengan kotoran dan jangan pula dengan tulang karena keduanya merupakan bekal bagi saudara kalian dari kalangan jin.” (HR. Tirmidzi no. 18. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

  1. Penjelasan Ibnul Qayyim

Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa khamr adalah minuman setan. Karena Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan.” (QS. Al Maidah: 90).

Allah sebut, minum khamr adalah perbuatan setan. Artinya khamr termasuk minuman setan. (Alam jin wa Syayathin, hlm. 20)

Cara setan dan jin makan minum

Rasulullah ﷺ memberitahukan bahwa setan itu makan dengan tangan kiri. Oleh karena itu beliau menyuruh kita agar berbeda dengan setan dalam hal ini.

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanan. Jika ia minum, hendaklah ia minum dengan tangan kanan karena setan itu makan dan minum dengan tangan kiri.” (HR Muslim).

Dalam Musnad, Ahmad juga menyampaikan: “Siapa yang makan dengan tangan kiri maka setan itu akan ikut makan bersamanya. Siapa yang minum dengan tangan kiri maka setan ikut minum bersamanya.” (HR Ahmad).

Jenis makanan jin

Berdasarkan beberapa dalil di atas, ada beberapa benda yang menjadi makanan jin, yakni

  1. Tulang dari binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah
  2. Kotoran hewan, dan ini menjadi makanan hewan jin

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, bahwa para Jin datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta kepada beliau makanan yang halal. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka,

لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ
“Makanan halal untuk kalian adalah semua tulang hewan yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Ketika tulang itu kalian ambil, akan penuh dengan daging. Sementara kotoran binatang akan menjadi makanan bagi hewan kalian.” (HR. Muslim 450)

  1. Makanan yang dikonsumsi umumnya manusia. Karena jin juga turut makan bersama kita.
  2. Makanan yang haram, seperti bangkai dan hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah.

Sebagaimana manusia muslim dilarang untuk makan hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, jin muslim juga dilarang untuk memakannya. Sehingga binatang semacam ini dimakan oleh jin kafir. (Alam Jin wa Syayathin, Dr. Umar al-Asyqar, hlm. 20)

Semua keterangan di atas sekaligus mengajarkan kita beberapa adab agar kita tidak terganggu jin.

Wallahu Alam bi sawab

[]

You May Also Like