
ARASYNEWS.COM – Sebelum tahun 1990, PLTA Koto Panjang masih tahap pembangunan dan kendaraan darat melintasi jalan yang kecil dan berliku-liku yang menghubungkan provinsi Sumatera Barat dan Riau. Waktu tempuh juga cukup lama, sekitar 12 jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Pekanbaru – Padang
Banyak rintangan yang dihadapi para pengendara di jalan lintas ini. Selain Kelok Sembilan di kabupaten Limapuluh Kota dan Terowongan Lobang Kolam di kabupaten Kampar, ternyata ada satu lagi tempat dan kisah misteri yang tersembunyi yakni ‘Kelok Nona’
Kisah ini hilang begitu saja bagi masyarakat sekarang ini. Dan hanya orang-orang dahulu saja yang masih bisa mengingat kisah ini, terutama supir-supir bus angkutan umum dan supir truk.
Kelok Nona ini adalah jalan tikungan yang jika dihitung dengan busur derajat adalah 360°. Jika dari arah Riau menikung ke arah kiri dan menurun. Dan sebaliknya, jika dari Sumbar menanjak ke arah kanan.
Lokasi jalanan yang kecil, berkelok-kelok dan menanjak membuat supir ekstra hati-hati, apalagi saat berpapasan dengan kendaraan lain. Maka salah satunya harus mengalah dan berhenti guna memudahkan kendaraan lain lewat.
Bagi pengemudi zaman dahulu yang sudah hafal dengan tempat ini, selalu membunyikan klakson saat melintas baik siang ataupun malam hari.

Tidak jauh dari tikungan Kelok Nona ini terdapat satu makam atau kuburan dengan nisan berwarna putih. Letaknya berada disebelah kanan jika dari Pekanbaru Riau.
Konon, di zaman dahulu, dalam cerita turun temurun, ada wanita Cina yang meninggal dunia akibat diperkosa, dibunuh dan dimakamkan di area tersebut.
Cerita dari mulut ke mulut terutama yang bersumber dari sopir-supir bus angkutan umum, kuburan yang lengkap dengan batu nisannya itu adalah kuburan si Nona yang konon gadis keturunan Cina, mati di bantai oleh orang-orang yang telah berbuat jahat padanya.
Diceritakan juga, pada malam hari kerap terlihat sosok wanita berbaju putih dan berambut panjang yang berdiri di dekat makam itu. Tapi terkadang juga berdiri di tepi jalan.
Memang tidak ada yang mengetahui entah bagaimana cerita lengkap dari si Nona China ini.
Cerita yang berkembang dari mulut ke mulut, entah benar entah tidak. Namun yang jelas, sebelum danau PLTA di bangun dan jalan baru yang dibuat sebagai mana sekarang ini ada, maka kuburan Nona itu jelas ada terlihat.
Dan kuburan itu dapat dilihat oleh orang-orang yang melakukan perjalanan antara Sumatera Barat – Riau ataupun sebaliknya.
Namun semua kisah itu hanyalah kenangan. Dan banyak yang melupakan kisah dari Kelok Nona ini.
Entah benar atau tidak, karena tidak ada ahli sejarah resmi yang mencatatkannya dan berita-berita yang diceritakan di google. Kisah Kelok Nona ini berikut dengan sejarahnya telah hilang dan tenggelam akibat tidak lagi jalur ini dilalui.
Bagi yang penasaran dengan lokasi Kelok Nona ini dapat mengakses melalui desa Tanjung Balit, Rimbo Data. Dari simpang empat Rimbo Data menuju jalan lama lintas Sumbar – Riau ke arah kiri jika dari Riau.
Dan ada yang menyebutkan kuburan ini tidak terendam oleh waduk PLTA Koto Panjang karena berada di dataran yang tinggi. Sedangkan akses jalannya juga masih ada dan masih beraspal dan bergelombang. Hanya saja lebar jalan tidak lebar akibat sudah banyak rerumputan yang menutupi.
Selain itu, masih diarea ini, juga terdapat satu sumber mata air panas. Posisinya berada di bawah jembatan yang kondisinya memprihatinkan dan dekat pohon mangga. Tempat ini masih terawat karena masih ada dikunjungi masyarakat dari luar daerah.
[]