Kinerja PJ Muflihun Dipertanyakan Menjelang 100 Hari Masa Tugasnya

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Belum sampai 100 hari, kinerja Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun dipertanyakan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kota Pekanbaru.

Hal itu disampaikan Ketua SEMMI kota Pekanbaru, Syabrinur Fadilah, bahwa terhitung sejak diberi amanah memimpin Pekanbaru sejak 23 Mei 2022, Muflihun yang dibebankan berbagai persoalan yang ditinggalkan oleh pemimpin sebelumnya, yakni Firdaus – Ayat Cahyadi belum terlihat hasil yang maksimal, salah satunya adalah persoalan banjir, jalan yang rusak, dan sampah.

“Dalam waktu 65 hari kerja, Pj Wali Kota Pekanbaru ini belum terlihat aksi nyata yang diberikan Pj Walikota selama 60 hari kerja yang telah usai,” ujarnya, Senin (25/7/2022).

Syabrinur meminta Pj Walikota segera menyelesaikan permasalahan di Kota Bertuah selama masa kepemimpinannya.

“Mestinya bekerja cepat, mengingat Pj Walikota Pekanbaru hanya memiliki masa jabatan 1 tahun kepemimpinan di Kota Pekanbaru sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang dapat diperpanjang ataupun diganti nantinya dengan tugas PR menuju 1 tahun kepemimpinan baru. Karena waktu yang singkat ini, Pj Walikota Pekanbaru harus bisa menyelesaikan permasalahan banjir dan sampah di Kota Pekanbaru. Selain itu, ada juga permasalahan perbaikan jalan yang harus disegerakan, begitu juga IPAL di Kota Pekanbaru,” terangnya.

Dilanjutkannya, bahwa persoalan permasalahan yang ada sebenarnya bukanlah hal yang baru, sehingga dengan waktu yang singkat seharusnya sudah terlihat.

“Prioritas kerja dari Pj Walikota Pekanbaru telah disampaikan saat pertama kali menjabat. Yaitu bertekad menyelesaikan permasalahan Banjir dan Sampah di Kota Pekanbaru. Selain itu, prioritas pada penyelesaian permasalahan perbaikan jalan juga harus disegerakan begitu juga IPAL di Kota Pekanbaru ini,” terangnya.

Berangkat dari segala permasalahan Kota Pekanbaru itu, tentunya perlu dilakukan segera evaluasi kinerja sebelumnya untuk mewujudkan perbaikan kinerja serta perlunya kolaborasi dan sinergi dengan elemen-elemen masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru.

“Jika tidak maka Pj Walikota hanya sebagai pelengkap kekosongan kepemimpinan Kota Pekanbaru sembari menunggu Walikota selanjutnya dalam Pemilu serentak 2024,” katanya.

Disampaikan Syabrinur lagi, mahasiswa adalah bagian dari agent of change and Agent Sosial off Control. Mahasiswa mengkritik bukan berarti membenci Pj Walikota secara pribadi. Hal ini, dikatakan dia demi kepentingan bersama untuk kebaikan kota Pekanbaru.

Ia juga mengatakan, 65 hari kinerja PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun belum memberikan dampak yang signifikan. Tidak sesuai dengan isi pidato beliau ketika pelantikan, dimana Muflihun berkata akan segera memperbaiki dan menyelesaikan PR Pekanbaru yang tersedia.

Untuk diketahui, tahun 2022 menjadi tahun baru kepemimpinan Kota Pekanbaru bagi Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun. Sejak 2 Juni 2012, Firdaus-Ayat Cahyadi dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2012-2017, kepemimpinan Firdaus-Ayat selama 10 tahun mengusung tagline “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” sehingga menjadi awal perjalanan melakukan serangkaian perubahan Pekanbaru demi mewujudkan cita-citanya sesuai Visi Misi yang diangkat.

Semua itu kini harus dilanjutkan oleh Pj Walikota Pekanbaru sebagai pengganti Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru tepat pada tanggal 23 Mei 2022. Setelah habisnya masa kepemimpinan Firdaus-Ayat selama 2 periode maka terhenti sementara misi pembangunan Kota Pekanbaru yaitu : meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi; Mewujudkan pembangunan masyarakat madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu; Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik; Mewujudkan pembangunan masyarakat madani dalam lingkup masyarakat yang baik; Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan jasa, perdagangan dan industri: Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City.

Sementara itu Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun mengaku tidak mau ambil pusing terkait adanya kritikan dari mahasiswa yang dialamatkan kepada dirinya. Ia mengatakan biarlah masyarakat menilai terkait kinerjanya di Pemerintah Kota Pekanbaru.

“Saya sudah sampaikan, kalau memang tidak ada puas ke pemerintah sampaikan secara langsung,” ujar Muflihun.

Dikatakan Muflihun ia merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditunjuk pemerintah pusat untuk bertanggung jawab dan menjalankan roda Pemerintah Kota Pekanbaru.

“Salah kita ini apa. Saya bukan orang politik, saya ini ASN. Tanggung jawab untuk mengurus Kota Pekanbaru. Semuanya butuh waktu dan bertahap,” singkatnya. []

You May Also Like