
ARASYNEWS.COM – Presiden Joko Widodo perintahkan Kementerian PUPR untuk menambah Sabo Dam guna mengantisipasi potensi banjir lahar dingin susulan.
Sebelumnya, kementerian PUPR mengatakan dibutuhkan 56 Sabo Dam untuk menanggulangi potensi banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).
Sedangkan Gubenur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sebelumnya meminta pembangunan Sabo Dam sebanyak 5 unit dan meminta selesai pada tahun 2024 ini.
Pembangunan Sabo Dam sendiri merupakan satu dari lima permohonan yang diajukan Gubernur Sumbar kepada Presiden, sebagai bagian dari upaya pemulihan infrastruktur serta upaya antisipasi bencana banjir lahar dingin dan longsor di Sumbar.
“Untuk penanganan banjir lahar dingin sudah dihitung Kementerian PU. Dibutuhkan 56 sabo dam, sementara yang ada baru dua. Sehingga, diperlukan banyak tambahan lagi,” kata Jokowi saat meninjau kerusakan dampak bencana banjir lahar dingin dan longsor di Bukik Batabuah, Agam, Selasa (21/05/2024).
“Saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang penting, ada enam titik yang harus segera dimulai. Saya sudah minta Dirjen terkait di Kementerian PU,” ucap Presiden.
Sementara itu, Jokowi mengatakan pembangunan jalan dan jembatan-jembatan darurat tengah dikerjakan dan akan terus dioptimalkan.
“Untuk pembangunan jalan dan jembatan, ada satu-dua yang masih dalam proses, dan itu yang akan kita kejar, agar semuanya secepatnya kembali normal,” ucap Presiden lagi.
Jokowi juga menyebutkan, ada 265 rumah yang rusak, dimana 159 rumah diantaranya rusak berat, dan sudah ada 100-an KK yang siap untuk direlokasi.
“Bupati dan Gubernur harus segera menyiapkan lahan jika memang diperlukan relokasi, karena barang untuk pembangunan dari pemerintah pusat itu sudah siap,” kata Presiden.
Dalam kunjungan kerja Presiden kali ini, ia mendengar paparan kondisi penanganan bencana banjir dan lahar dingin dari Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Ia juga mendengar usulan permohonan untuk pemulihan infrastruktur serta upaya antisipasi bencana banjir lahar dingin dan longsor di masa yang akan datang dari Gubernur Sumbar.
Gubernur menyampaikan lima poin kepada presiden antara lain, Pertama, pembangunan Sabo Dam di Gunung Marapi untuk mengantisipasi banjir lahar dingin. Kedua, Gubernur memohonkan rekonstruksi infrastruktur yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
Selanjutnya, yang ketiga, Pembangunan flyover Lembah Anai untuk menggantikan fungsi jalan nasional yang putus total akibat banjir. Keempat, percepatan Pembangunan Jalur Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin-Bukittinggi-Limapuluh Kota, yang akan sangat bermanfaat sebagai jalur alternatif utama saat bencana dalam skala besar kembali terjadi.
Dan yang kelima adalah permohonan percepatan pembangunan fisik flyover Sitinjau Lauik, untuk menggantikan fungsi jalan nasional Sitinjau Lauik yang rawan kecelakaan dan rawan longsor. []