Jembatan Layang Kelok Sembilan Mengalami Keretakan, Dikatakan Akibat Banyak yang Berjualan dan Kendaraan Berhenti

ARASYNEWS.COM – Ketua DPC Peradi Padang dan Legal Governance Specialist dalam keterangannya menyebutkan ada beberapa bagian Jembatan Layang Kelok Sembilan yang sudah retak.

Ia mengatakan hal Itu disampaikan orang yang berwenang:, yakni dari pejabat Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, pada sebuah rapat resmi yang digelar Bappeda Provinsi Sumbar terkait antisipasi macet mudik Lebaran, Rabu (29/3/2023).

Pejabat BPJN itu menjelaskan, keretakan terjadi karena Kelok Sembilan tidak kuat menahan beban di atasnya.

Dikatakannya Kelok Sembilan tidak didesain untuk menahan beban kendaraan yang berhenti, tapi beban kendaraan berjalan.

“Sependek pengetahuan saya, di manapun di dunia, jembatan layang memang bukan untuk berhenti. Kita saja yang aneh-aneh. Jembatan sebagus itu dijadikan spot berfoto-foto, minum kopi, makan jagung, mie rebus, nasi goreng dan lainnya,” kata dia, dikutip dari padangekspres, Selasa (11/4/2023).

“Kelok Sembilan memang indah. Bahkan mungkin terindah di Indonesia. Terletak di Kabupaten Limapuluh Kota. Mulai dibangun tahun 2003 dan diresmikan tahun 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” kata dia.

Adapun, Kelok Sembilan memiliki, panjangnya 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan. Jembatan pertama panjangnya 20 meter. Jembatan kedua 230 meter. Jembatan ketiga 65 meter. Panjang jembatan keempat adalah 462 meter. Yang kelima 31 meter. Sedangkan jembatan keenam sepanjang 156 meter. Keenam jembatan itu dilengkapi jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.

“Informasi yang disampaikan pejabat BPJN Sumbar tersebut sangat penting. Ini soal nyawa manusia. Tidak boleh dianggap remeh. Saya ngeri benar membayangkannya jika Kelok Sembilan ambruk, kendaraan yang sedang melintas maupun yang berhenti melayang-layang ke jurang dalam di bawahnya,” terangnya.

“Dari pejabat BPJN Sumbar pada rapat itu saya mendengar, perbaikan terhadap yang retak-retak itu memang sudah dilakukan. Tapi, bahaya akan selalu mengintai bila masalah pokoknya tidak dibereskan,” pungkasnya.

Di sisi lain, pihak terkait telah melakukan penertiban para pedagang di jembatan Kelok Sembilan di kabupaten Limapuluh Kota provinsi Sumatera Barat

“Sosialisasi tentang peruntukan Jalan Layang Kelok Sembilan sudah sering dilakukan kepada pedagang. Namun, karena menjelang Lebaran banyak pemudik, maka ada yang memanfaatkan kesempatan itu untuk berdagang di lokasi yang tidak dibenarkan,” kata Kepala Satpol PP Sumbar, Irwan di Padang, Sabtu (8/4/2023) kemarin.

Ia menyebut Gubernur Sumbar, Mahyeldi telah menginstruksikan untuk penertiban pedagang yang berjualan di atas jalan layang tersebut karena bisa memancing banyak kendaraan untuk berhenti dan dikhawatirkan bisa merusak struktur jembatan.

“Kerusakan struktur jalan layang selain akan merugikan secara ekonomi karena butuh anggaran besar untuk perbaikan, juga akan membahayakan bagi pengendara,” katanya.

Penumpukan di atas jalan layang itu juga bisa memancing kemacetan sehingga pengendara menjadi tidak nyaman untuk melintas.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Mahyeldi meminta pihak terkait untuk menertibkan ratusan pedagang yang membuat lapak di Jalan Layang Kelok Sembilan sebagai langkah antisipasi kecelakaan lalu lintas saat libur lebaran.

Ratusan pedagang yang membuat lapak di atas jembatan layang itu dinilai tidak hanya membahayakan pengunjung namun juga diri sendiri.

“Jembatan itu, kan memang bukan untuk parkir atau berjualan. Kita harus kembalikan kepada fungsi sesungguhnya agar aman untuk dilewati baik dari sisi pengendara maupun struktur jembatan,” katanya.

Ia menyebut Jalan Layang Kelok Sembilan adalah jalur utama penghubung antara Sumbar dengan Riau yang diprediksi akan ramai dilewati saat libur lebaran. []

You May Also Like