
ARASYNEWS.COM – Hari kiamat atau hari penghancuran pasti datangnya, akan tetapi tidak ada siapapun yang mengetahui kapan datangnya.
Datangnya hari kiamat telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist. Selain itu juga ada tanda-tanda akan kedatangannya. Hal itu di-firman-kan Allah SWT dalam surah Al-Hajj ayat 7 tentang telah memastikan bahwa kiamat akan terjadi.
Percaya hari kiamat termasuk salah satu ciri orang beriman. Orang beriman akan meyakini bahwa hari akhir akan datang meskipun tidak tahu kapan terjadinya.
Dalam Al-Qur’an, tentang hari kiamat digambarkan seluruh alam semesta akan hancur. Dan seluruh umat manusia sejak Nabi Adam AS hingga yang terakhir akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Selain itu, Al-Qur’an juga menggambarkan keadaan manusia di hari kiamat, bahwa pada hari kiamat akan ada orang-orang yang menyesal karena perbuatannya selama di dunia.
Dari beberapa yang disebutkan, salah satunya yang menyesal adalah orang yang salah dalam memilih pemimpin. Mereka adalah orang kafir, orang yang tidak mengikuti sunnah nabi, orang yang menghabiskan hidup di dunia dengan harta dan jabatan, dan orang yang salah memilih teman atau pemimpin.
Untuk yang salah memilih teman, golongan ini termasuk dalam golongan orang-orang yang keliru. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Furqon
يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ﴿٢٨﴾ لَّقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا,
Artinya: “Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an ketika Al Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan: 28-29).
Sedangkan untuk orang atau golongan yang salah memilih pemimpin, yakni pemimpin yang zalim kepada rakyatnya.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti pemimpin-pemimpin yang durhaka kepada Allah SWT, menzalimi pemuka-pemuka agama Islam, dan zalim pada rakyatnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab,
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
Artinya: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (QS. Al-Ahzab: 66-67).
Selanjutnya, orang atau golongan yang tidak mengikuti Sunnah Nabi, juga masuk dalam golongan orang yang menyesal di hari kiamat.
Ini seperti yang bisa terlihat, banyak orang atau golongan yang merasa benar akan pendapat pikirannya padahal itu salah dan bahkan membuat wali-wali Allah salah. Padahal jalan tersebut adalah sesuai perintah Allah dan Sunnah Nabi.
Allah berfirman dalam surah Al-Furqan,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا
Artinya: “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” (QS. Al-Furqan: 27).
Golongan lainnya yang menyesal di hari kiamat adalah orang yang menghabiskan waktunya di dunia dengan mengejar harta dan jabatan untuk kepentingan dirinya dan golongan.
Allah SWT berfirman dan menggambarkan tentang hal ini dalam surah al-Haqqah.
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ * وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ * يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ * مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ * هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ
Artinya: “Adapun orang yang diberikan kepadanya kitab catatan amalannnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” (QS. Al-Haqqah: 25-29).
Ini menjadi pengingat untuk kita semua agar nantinya kita tidak masuk dalam orang dan golongan yang menyesal di hari kiamat.
Wallahu’alam
[]